get app
inews
Aa Text
Read Next : Binus Bandung Resmi Buka Kampus Kedua di Dago, Fokus pada Kreativitas Mahasiswa

Punya Peran Penting, Kemensos Ajak Mahasiswa UIN Bandung Berantas Kemiskinan

Rabu, 16 April 2025 | 13:37 WIB
header img
Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono. (Foto: Iqbal Muzaffar/iNewsBandungRaya.id)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kementerian Sosial (Kemensos) RI mengajak mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung untuk menjadi bagian penting dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Ajakan itu disampaikan Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono usai mengisi Kuliah Umum bertajuk “Sinergi Mahasiswa dan Pemerintah Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial untuk Menuju Generasi Indonesia Emas 2045” di Aula Anwar Musaddad, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Rabu (16/4/2025).

"Saya sebagai Wakil Menteri Sosial mengajak kampus untuk bersinergi dalam rangka pengentasan kemiskinan, karena Presiden memerintahkan supaya kemiskinan ekstrem yang jumlahnya sekitar 3,1 juta itu di tahun 2026 selesai," ucap Agus.

Tidak hanya bersilaturahmi, Wamensos juga mensosialisasikan berbagai program pemerintah, termasuk program-program unggulan dari Presiden dan Wakil Presiden serta Kemensos.

Agus mengatakan, fokus utama dalam diskusi ini adalah sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam memerangi kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem yang ditargetkan tuntas pada tahun 2026.

Selain itu, pemerintah juga memiliki target ambisius untuk menurunkan angka kemiskinan secara keseluruhan menjadi 4,5% - 5% pada tahun 2029.

"Tentunya pemerintah tidak bisa sendirian, Kemensos ga bisa sendiri, sebelum ini Kemensos juga sudah bikin MoU dengan 9 kampus salah satunya ada UIN Bandung, dulu Pak Rektor juga hadir dalam rangka kerja sama pemberantasan kemiskinan yang ada di Jawa Barat," katanya.

Lebih lanjut, Wamensos mengungkapkan rencana kerja sama konkret dengan UIN Bandung melalui program Desa Binaan dan Desa Sakinah yang dimiliki universitas tersebut.

"Kita akan masuk bekerja sama di desa-desa yang jadi binaan dari kampus, kita akan berdayakan melibatkan kampus, Kemensos dan tentunya nanti pihak-pihak swasta yang mau ikut terlibat dalam membantu proses pengentasan kemiskinan," jelasnya.

Tujuannya adalah menjadikan desa-desa tersebut sebagai model pemberdayaan dan produksi, sehingga masyarakat tidak hanya bergantung pada bantuan sosial, namun menjadi produktif, mandiri, dan memiliki penghasilan sendiri.

"Supaya masyarakat kita tidak hanya menunggu bantuan sosial dari pemerintah, tapi mereka menjadi masyarakat yang produktif, mandiri dan punya penghasilan sendiri," imbuhnya. 

"Sehingga bisa tersenyum, bisa bahagia, bisa makmur hidupnya, itu harapan dari pemerintah seperti itu," lanjutnya.

Pada kesempatan itu, Wamensos juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Presiden meminta di 2045 itu 100 tahun Indonesia merdeka generasi muda itu, generasi muda yang hebat. Artinya dalam persoalan gizi sudah harus selesai, makanya Presiden punya program Makan Bergizi Gratis," katanya.

"Itu kita harapkan anak-anak kita yang kemarin karena dari keluarga kurang mampu, sehingga asupan gizinya kurang, pemerintah kemudian memberikan intervensi dalam program Makan Bergizi Gratis," tambahnya.

Selain itu, Wamensos juga mengungkapkan inisiatif baru pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan, yaitu pendirian Sekolah Rakyat berasrama (Boarding School) khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

"Kita sudah punya 53 titik, kita akan mulai dari situ, di daerah-daerah itu yang anak-anaknya dari keluarga miskin kita akan sekolahkan kemudian nantinya mereka menjadi anak-anak yang pintar, anak-anak yang menjadi leader, menjadi agen-agen perubahan, tidak hanya mensejahterakan keluarganya tapi juga mensejahterakan masyarakat," bebernya.

Dengan ajakan sinergis ini, kata Wamenson, diharapkan mahasiswa UIN Bandung dapat menjadi garda terdepan dalam mewujudkan perubahan positif dan berkontribusi nyata dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia, demi tercapainya Indonesia yang mandiri, adil, makmur, dan berdaya saing global.

"Kita sedang mencetak agen-agen perubahan, pemimpin-pemimpin perubaan, perubahan dalam rangka Indonesia menjadi negara yang mandiri, negara yang adil, negara yang makmur, negara yang besar, negara yang bisa melindungi segenap bangsa dan tanah air," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut