Modus Licik Pimpinan Ponpes di Soreang, Diduga Cabuli Santriwati dengan Dalih Agama

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kasus dugaan pelecehan seksual kembali mencoreng dunia pendidikan berbasis agama. Seorang pimpinan Pondok Pesantren di Soreang, Kabupaten Bandung, berinisial RR, dilaporkan telah mencabuli lebih dari lima santriwati yang berusia antara 14 hingga 19 tahun sejak tahun 2023.
Dari informasi yang dihimpun, modus yang digunakan pelaku disebut sangat sistematis dan terencana. RR diduga memanipulasi ajaran agama dengan memelintir kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir dalam ceramahnya, untuk membungkam pertanyaan atau keraguan dari para korban terhadap tindakan tidak senonoh yang dilakukan.
Aksi pencabulan disebut berlangsung berulang kali di beberapa lokasi, mulai dari kobong (asrama), rumah pribadi pelaku, hingga saung di lingkungan pesantren.
Terungkap dari Pengakuan Alumni
Kasus ini mulai terkuak ketika sejumlah alumni memberanikan diri menceritakan pengalaman mereka kepada orang tua. Laporan pertama diterima oleh kuasa hukum korban, Ahmad Ridho, pada 21 April 2025, dan dilanjutkan dengan laporan resmi ke Polresta Bandung keesokan harinya.
Ridho mengungkapkan bahwa sebagian besar korban adalah anak yatim atau berasal dari keluarga broken home. Salah satu korban bahkan sempat memilih bungkam karena merasa telah “diamanahi” oleh pelaku, yang dikenal sebagai seorang kyai dan tokoh yang dihormati.
Editor : Agung Bakti Sarasa