Pesona Lembang di Ujung Tanduk: Ketika Beton Menggerus Alam, Bencana Pun Mengintai

"Pemerintah seolah-olah melegalkan perusakan lingkungan karena mengabaikan tata ruang dan menerbitkan izin-izin usaha tanpa memperhatikan fungsi kawasan. Ini kesalahan fatal yang seharusnya tidak terjadi," cetusnya.
Akibatnya kian nyata. Lembang yang dulunya dikenal sebagai "kantong air" Bandung Raya, kini justru akrab dengan bencana hidrometeorologi. Banjir dan longsor datang silih berganti, merusak infrastruktur dan tak jarang merenggut nyawa.
"Lembang itu dulunya kan daerah resapan, kantong airnya Bandung Raya. Justru sekarang menjadi langganan banjir, ya karena di hulu itu vegetasi alami yang semestinya menyerap air sudah hilang, air tidak terserap justru menjadi banjir," jelas Wahyudin.
Dalih pengembangan pariwisata dan bisnis pendukungnya seolah menjadi pembenaran. Bangunan komersial tumbuh subur di Lembang, bersaing dengan padatnya permukiman yang juga berkontribusi pada persoalan banjir. Di kawasan Cikole, kafe, restoran, hingga objek wisata bertebaran di antara pepohonan, menarik wisatawan untuk sekadar "ngopi cantik" atau mencari penginapan unik.
Editor : Rizal Fadillah