Ciwastra: Jejak Sejarah dalam Jalur Alternatif Kota Bandung

Di tanah Sunda sendiri, wastra kerap digunakan dalam ritual adat, acara pernikahan, hingga kegiatan budaya lain. Setiap helai wastra tak hanya dihargai karena keindahannya, tetapi juga karena cerita dan nilai-nilai luhur yang dikandungnya, mulai dari motif, teknik pembuatan, hingga pewarna alami yang digunakan.
Modernisasi Ciwastra: Dari Simbol Budaya ke Pusat Mobilitas Kota
Hari ini, Jalan Ciwastra tak hanya menyimpan jejak budaya, tetapi juga memainkan peran penting dalam dinamika urban Kota Bandung. Fungsinya sebagai jalur alternatif menjadikannya akses strategis menuju berbagai destinasi penting, seperti Masjid Raya Al-Jabar, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), dan Stasiun Whoosh Tegalluar, yang menjadi bagian dari jalur kereta cepat Jakarta–Bandung.
Dari aspek pelayanan publik, kawasan ini pun telah mengalami banyak kemajuan. Di sepanjang jalan Ciwastra terdapat berbagai fasilitas penting, seperti Kantor Kecamatan Buahbatu, Pasar Ciwastra sebagai pusat ekonomi lokal, serta kafe kekinian seperti Rush Lush Resto & Cafe, destinasi populer bagi kaum muda dan keluarga.
Dalam dunia pendidikan, Ciwastra juga menonjol dengan keberadaan sejumlah sekolah negeri favorit seperti SMAN 21, SMAN 25, dan SMKN 14 Bandung. Ketiganya dikenal luas karena kualitas pendidikan dan menjadi pilihan utama bagi para orang tua di wilayah Buahbatu dan sekitarnya.
Editor : Rizal Fadillah