get app
inews
Aa Text
Read Next : Goa Belanda: Jejak Kelam Kolonial di Balik Pesona Alam Bandung

Ciwastra: Jejak Sejarah dalam Jalur Alternatif Kota Bandung

Kamis, 05 Juni 2025 | 05:00 WIB
header img
screen shoot Jalan Ciwastra di google maps. Foto: Ist,

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Terletak di sisi timur Kota Bandung, Jalan Ciwastra kini menjelma sebagai salah satu ruas jalan penting yang dikenal luas oleh warga kota. Selain berfungsi sebagai jalur penghubung strategis antarwilayah, kawasan ini juga berkembang menjadi tempat tinggal yang nyaman dan sentra kegiatan ekonomi masyarakat.

Menariknya, seiring waktu, nama Ciwastra sering kali disingkat oleh warga menjadi “CWR”. Singkatan ini bukan hanya bentuk efisiensi komunikasi, tetapi juga mencerminkan hubungan emosional yang erat antara warga dan lingkungan tempat tinggalnya.

Di balik keakraban nama itu, tersimpan makna mendalam yang berakar pada warisan budaya dan bahasa. Secara etimologis, “Ciwastra” berasal dari dua unsur: kata “Ci”, yang dalam bahasa Sunda berarti air, dan “wastra”, istilah dari bahasa Sanskerta yang berarti kain.

Jika digabung, keduanya membentuk arti “air dan kain”, sebuah kombinasi sederhana namun penuh makna dalam konteks budaya Indonesia. Kain tradisional atau wastra di Nusantara memiliki tempat istimewa sebagai ekspresi seni dan simbol identitas.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “wastra” merujuk pada kain khas Nusantara yang bukan sekadar penutup tubuh, tetapi mengandung nilai filosofi dan spiritualitas. Wastra hadir dalam berbagai bentuk, seperti batik, tenun ikat, songket, dan ulos, yang masing-masing memiliki corak dan fungsi yang berbeda.

Di tanah Sunda sendiri, wastra kerap digunakan dalam ritual adat, acara pernikahan, hingga kegiatan budaya lain. Setiap helai wastra tak hanya dihargai karena keindahannya, tetapi juga karena cerita dan nilai-nilai luhur yang dikandungnya, mulai dari motif, teknik pembuatan, hingga pewarna alami yang digunakan.

Modernisasi Ciwastra: Dari Simbol Budaya ke Pusat Mobilitas Kota

Hari ini, Jalan Ciwastra tak hanya menyimpan jejak budaya, tetapi juga memainkan peran penting dalam dinamika urban Kota Bandung. Fungsinya sebagai jalur alternatif menjadikannya akses strategis menuju berbagai destinasi penting, seperti Masjid Raya Al-Jabar, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), dan Stasiun Whoosh Tegalluar, yang menjadi bagian dari jalur kereta cepat Jakarta–Bandung.

Dari aspek pelayanan publik, kawasan ini pun telah mengalami banyak kemajuan. Di sepanjang jalan Ciwastra terdapat berbagai fasilitas penting, seperti Kantor Kecamatan Buahbatu, Pasar Ciwastra sebagai pusat ekonomi lokal, serta kafe kekinian seperti Rush Lush Resto & Cafe, destinasi populer bagi kaum muda dan keluarga.

Dalam dunia pendidikan, Ciwastra juga menonjol dengan keberadaan sejumlah sekolah negeri favorit seperti SMAN 21, SMAN 25, dan SMKN 14 Bandung. Ketiganya dikenal luas karena kualitas pendidikan dan menjadi pilihan utama bagi para orang tua di wilayah Buahbatu dan sekitarnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut