Ketua FKJP Sebut Kondisi Industri di KBB Masih Belum Bangkit Usai Covid-19

BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Sektor industri di Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum sepenuhnya bangkit usai terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Hal itu bisa terlihat dari serapan pekerja yang masih rendah hingga angka pengangguran di KBB yang masih tinggi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di KBB pada tahun 2024 sebesar 6,70%. Itu masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata TPT di Jawa Barat.
Ketua Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) KBB, M. Ilyas mengatakan, adanya pelaksanaan bursa kerja atau job fair yang kerap digelar setiap tahun apakah perusahaan yang ikut dalam job fair benar-benar menerima karyawan.
Saat melaksanakan zoom meeting dengan beberapa perusahaan dirinya sempat mempertanyakan apakah mereka membuka lowongan pekerjaan. Sebab kondisi industri yang ada di wilayah Bandung Barat ini sedang tidak baik-baik.
"Ya kondisinya (sektor industri) di Bandung Barat ini sedang tidak baik-baik saja untuk menyerap karyawan dari kegiatan Job Fair," ucapnya saat ditemui, Selasa (17/6/2025).
Ilyas yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Industri Kadin KBB berharap jika para pencari kerja bisa diterima di perusahaan-perusahaan yang mengikuti job fair.
Dia pun mengajak semua pihak untuk membantu semua pencari kerja agar mendapatkan pekerjaan. Tak cuma itu, usai pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu geliat sektor industri masih kurang bagus.
Bahkan, dirinya mencatat adanya beberapa perusahaan yang gulung tikar. Termasuk ada beberapa perusahaan yang pindah ke daerah lain.
"Karena kan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bandung Barat cukup besar. Sedangkan ada beberapa daerah yang upahnya masih bisa kejangkau, sehingga pengusaha lebih milih ke luar daerah," terangnya.
Dirinya berharap para pencari kerja memiliki keahlian lantaran tatkala para pencari kerja tidak memiliki skill tentunya akan mengalami kesulitan mendapat pekerjaan.
Kalau pencari kerja hanya bermodalkan sebatas lulusan yang tidak mempunyai skill, akan sulit bersaing.
"Kita juga harus ada tempat-tempat pelatihan seperti BLK yang nantinya akan melahirkan tenaga kerja terampil dengan berbagai keahlian," sebutnya.
Kedua, lanjut dia, pencari kerja harus memiliki pengalaman, apalagi perusahaan-perusahaan sekarang menerima mereka yang sudah punya skill dan pengalaman.
Ditanya soal lulusan baru atau fresh graduate yang belum memiliki pengalaman kerja, Ilyas menuturkan, kondisi itu tidak dipungkiri terjadi di lapangan. Seharusnya lulusan baru itu mendapatkan dulu pelatihan agar memiliki bekal saat mencari kerja.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB, Hasanuddin melalui Kepala Bidang Pelatihan, Produktivitas, Penempatan Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (P3TKT), Dewi Andani menegaskan, setiap perusahaan yang mengikuti Job Fair di KBB sudah menandatangani pakta integritas dan menandatanganinya di atas materai.
"Jadi enggak ada loker kosong atau tebar pesona. Tapi betul-betul lowongan kerja yang dibuka bagi warga Bandung Barat, karena ada pakta integritas yang dibuat," jelasnya. (*)
Editor : Rizki Maulana