get app
inews
Aa Text
Read Next : Israel Alami Kerugian Besar Usai Diserang Iran, Netanyahu: Ini Menyakitkan

Trump Declares Strike: Amerika Join War Lawan Iran

Minggu, 22 Juni 2025 | 15:30 WIB
header img
Presiden AS, Donald Trump. Foto: Ist.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Iran memuncak pada 21 Juni 2025, saat AS melancarkan operasi militer udara terkoordinasi ke tiga fasilitas nuklir utama Iran di tengah malam waktu setempat.

Dipimpin langsung oleh Presiden Donald Trump, serangan tersebut menargetkan situs-situs strategis seperti kompleks nuklir Natanz, pusat riset nuklir Isfahan, dan fasilitas pengayaan uranium Fordow yang berada di bawah tanah dekat Qom.

Jet Siluman & Rudal Tomahawk Dikerahkan

Serangan udara yang hanya berlangsung beberapa jam itu menggunakan kekuatan penuh. Jet tempur siluman B-2 Spirit, rudal jelajah Tomahawk dari kapal selam AL AS, serta dukungan pesawat militer lainnya menghantam target secara serempak.

Fordow, yang dikenal sebagai situs paling terlindungi Iran, menjadi pusat serangan dan dinyatakan “rusak parah” oleh Presiden Trump dalam pidatonya.

“Ini bukan awal dari perang, tapi langkah tegas untuk melindungi dunia dari ancaman nuklir,” ucap Trump dari Gedung Putih.

Iran Akui Diserang, Klaim Tak Ada Ancaman Radiasi

Pemerintah Iran mengonfirmasi serangan tersebut dan menyebut sejumlah fasilitas mengalami kerusakan besar. Namun, Atomic Energy Organization of Iran (AEOI) menegaskan bahwa tidak ada kebocoran radiasi atau ancaman bagi warga sekitar.

“Sistem pengamanan reaktor tetap berfungsi. Masyarakat tidak dalam bahaya,” ungkap juru bicara AEOI.

Sementara itu, IAEA juga memastikan belum ada peningkatan kadar radiasi di wilayah yang terdampak.

Iran Siap Balas, PBB Akan Gelar Sidang Darurat

Tak tinggal diam, pemerintah Iran menyatakan hak untuk melakukan serangan balasan dan menuduh AS melanggar hukum internasional.

Sebagai respons atas meningkatnya eskalasi, Dewan Keamanan PBB dijadwalkan menggelar rapat darurat untuk membahas potensi konflik baru di kawasan Timur Tengah.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut