Jabar Juara Investasi Nasional, Dedi Mulyadi Tawarkan Solusi UMK dan Tenaga Kerja Lokal

Atasi Hambatan Investasi: Izin, Lahan, dan Koordinasi
Dedi menyoroti sejumlah hambatan yang sering mengganggu kelancaran investasi, mulai dari persoalan izin lokasi, IUP, UKL-UPL, hingga persoalan teknis dalam sistem Online Single Submission (OSS). Ia mengungkapkan perlunya kecermatan kepala daerah dalam mengelola antrean rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup.
“Kalau kepala daerah tidak cerdas menyikapi itu, investor bisa mundur. Saya turun langsung, kirim surat ke masyarakat, win-win solution. Kalau perlu, kita cari lahan pengganti untuk kawasan industri,” katanya.
Industrialisasi dan Distribusi Wilayah
Dalam paparannya, Dedi juga menyoroti pergeseran industri padat karya ke wilayah seperti Indramayu, Cirebon, Kuningan, dan Majalengka, sementara industri padat modal mulai tumbuh di Subang. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa distribusi pusat industri di Jawa Barat semakin merata.
Namun, masih ada kendala teknis seperti aturan alih fungsi lahan pertanian di tengah kawasan industri, yang membutuhkan negosiasi dan keberanian kepala daerah dalam membuat keputusan yang berpihak pada solusi.
Link and Match Dunia Usaha dan Pendidikan
Salah satu poin penting yang disorot Dedi adalah ketidaksesuaian kualifikasi tenaga kerja lokal dengan kebutuhan industri. Ia mencontohkan masih banyak masyarakat yang gagal seleksi kerja hanya karena lemah dalam matematika dasar.
“Kalau begitu, kita siapkan pelatihan dasar. Kursus hitung, kali, tambah. Pendidikan harus mengarah ke kebutuhan industri, bukan sekadar teori,” tegasnya.
Ia juga menuntut adanya rencana rekrutmen industri secara terbuka dari tahun ke tahun, agar daerah bisa menyiapkan tenaga kerja secara tepat waktu.
Editor : Rizal Fadillah