get app
inews
Aa Text
Read Next : Dana Kompensasi Kembali, Dedi Mulyadi Tetap Buru Oknum Pungli Sopir Angkot

Modernisasi Angkot di Bandung Tuai Pro-Kontra, Sopir Senior Merasa Tersingkir

Rabu, 06 Agustus 2025 | 16:06 WIB
header img
Angkot di Bandung. Foto: iNews/ M Rafki.

“Kami butuh kepastian. Jangan cuma diumumkan di media, ajak kami bicara. Kalau gak bisa narik lagi, kami makan dari mana?”

Di sisi lain, sebagian sopir muda menyambut baik perubahan. Panca, yang juga menjadi ojek daring, merasa lebih siap karena terbiasa dengan sistem digital.

“Saya biasa pakai aplikasi. Tapi pemerintah harus tetap perhatikan nasib sopir senior. Harus ada pelatihan, bantuan transisi, dan jaminan penghasilan,” ujarnya.

Ion, sopir lain yang ditemui di terminal, menyoroti persoalan penghasilan. Ia mendukung pembaruan sistem trayek asalkan tidak berdampak pada jumlah penumpang.

“Kalau pendapatan tetap aman, ya gak masalah. Tapi kalau rutenya berubah dan penumpang sepi, kami yang rugi,” kata Ion. Ia menyebut saat ini penghasilan sopir rata-rata hanya Rp100 ribu per hari.

Berbeda dengan Panca dan Ion, Ferry (40) mengaku menolak rencana Angkot Pintar.

“Gak setuju atuh. Sekarang aja sepi, kadang sehari cuma bawa satu penumpang. Buat bensin aja gak cukup,” keluhnya.

Meski beragam, suara para sopir angkot di Bandung berpadu pada satu hal mereka ingin dilibatkan dalam setiap tahap perubahan.

“Kami ini bukan penghalang kemajuan. Kami bagian dari solusi. Asal diberi tempat,” tegas Dadang menutup perbincangan.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut