get app
inews
Aa Text
Read Next : Bojan Hodak Optimis Persib Bandung Kalahkan Persijap Jepara di Super League 2025

Gaya Hidup Bujet Pas-pasan Jiwa Sosialita Menguak Rapuhnya Literasi Finansial

Minggu, 17 Agustus 2025 | 17:45 WIB
header img
Ilustrasi fenomena BPJS, Rojali dan Rohana. (Foto: Ist)

Survei OJK–BPS 2025 menunjukkan bahwa lulusan SD atau yang tidak sekolah hanya memiliki tingkat literasi keuangan 43–55%.

Minimnya pemahaman ini membuat masyarakat rentan terjerat utang konsumtif, paylater, dan fintech lending, yang pertumbuhannya mencapai 17% per tahun. Alih-alih memperbaiki kesejahteraan, fenomena ini justru memperdalam jeratan finansial.

BPJS Sebagai Cerminan Patologi Sosial

Menurut teori sosiologi Emile Durkheim, kondisi ini disebut anomie, yakni ketika norma sosial melemah dan individu merasa terasing dari tujuan masyarakat. Robert K. Merton dalam teori strain juga menegaskan adanya ketegangan antara impian kelas menengah dengan keterbatasan akses ekonomi.

Fenomena BPJS, Rohana, dan Rojali adalah bentuk konsumsi simbolik. Kehadiran di mal atau kafe mewah hanyalah simbol status, meski tanpa transaksi nyata. Media sosial kemudian menjadi panggung utama untuk menampilkan citra tersebut.

“Cuma untuk story, biar teman tahu kita main ke sini,” ujar seorang ibu arisan, menggambarkan bagaimana pencitraan lebih penting daripada kepemilikan.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut