get app
inews
Aa Text
Read Next : 364 Siswa Keracunan, PKS KBB Sampaikan Keprihatinan dan Dukung Pengawasan Program MBG

Selang Dua Hari, Keracunan Menu MBG Terjadi Lagi di KBB, Korban Capai 619 Siswa

Kamis, 25 September 2025 | 09:37 WIB
header img
Siswa yang mengalami keracunan usai mengonsumsi menu MBG kembali terjadi dan berdatangan ke Posko kesehatan di Kecamatan Cipongkor, KBB, untuk mendapatkan perawatan, Rabu (24/9/2025). Foto/Inews Bandung Raya

BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Kasus keracunan makanan yang diduga dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Cipongkor, Bandung Barat.

Keracunan massal kali ini lebih banyak dari kejadian yang terjadi pada Senin (22/9/2025) lalu karena terjadi di beberapa sekolah.

Jika sebelumnya keracunan makanan program MBG terjadi di Desa Sirnagalih, Cipongkor, dengan jumlah total yang keracunan 393 siswa. Dimana makanan disuplai dari dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cipari.

Sedangkan kali ini keracunan siswa terjadi di Desa Sarinagen, Kecamatan Cipongkor, KBB, dengan SPPG dari Pasirsaji. Adapun siswa yang mengalami keracunan yakni di SMK Karya Perjuangan, MTs dan MA Syarif Hidayatullah, Cipongkor.

Sementara di Kecamatan Cihampelas, KBB, keracunan terjadi di SMK Negeri 1 Cihampelas. Para korban keracunan itu ada yang dibawa ke Puskesmas Citalem, RSUD Cililin, dan Posko Kesehatan GOR Kecamatan Cipongkor yang kondisinya penuh karena siswa yang sebelumnya keracunan masih ada yang dalam perawatan.

"Hasil monitoring dan laporan sementara korban keracunan lumayan banyak, ini masih koordinasi dengan Dinkes untuk penanganannya," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan KBB, Dadang A. Sapardan, Rabu (24/9/2025).

Dadang menyebutkan para siswa mengeluhkan berbagai gejala seperti pusing, mual, hingga kejang-kejang setelah menyantap menu MBG.

Keracunan yang dialami para siswa kali ini bersumber dari satu SPPG di wilayah Cipongkor. Namun bukan SPPG sebelumnya yang sudah ditutup sementara Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail.

"Jadi ini pasokan makanannya dari dapur SPPG yang berbeda dengan lokus dan sekolah yang berbeda dari yang kemarin," ucapnya.

Berdasarkan data dari puskesmas dan RSUD Cililin, sampai pukul 22.00 WIB tercatat ada 619 siswa yang mengalami gejala keracunan MBG. Mereka mendapat penanganan medis tersebar di sejumlah fasilitas kesehatan.

Yakni 183 orang di posko GOR Kecamatan Cipongkor, 48 orang di Poned, 189 orang di GOR Desa Sarinagen, 103 orang di Puskesmas Citayem, 34 orang di Klinik Marisa, 17 orang di Klinik Permata Hati, dan 45 orang di RSIA Anugrah.

Sementara di Kecamatan Cihampelas ada 52 siswa SMK Negeri 1 Cihampelas yang mengalami gejala keracunan.

"Dari jumlah itu 19 di antaranya harus mendapat penanganan medis di fasilitas kesehatan," kata Camat Cihampelas, Agus Rudianto saat dikonfirmasi.

Menyikapi tiga kali kejadian keracunan makanan dari MBG, Wakil Ketua DPRD KBB Dadan Supardan mendesak kepada pemerintah daerah dan pusat agar menghentikan sementara program tersebut di seluruh wilayah KBB.

"Ini sudah tiga kali kejadian dalam waktu berdekatan, menyebabkan ratusan siswa mengalami keracunan. Mencegah kasus ini terus terulang, saya meminta kepada pemerintah pusat dan daerah untuk menghentikan sementara program MBG di KBB," tegas Dadan.

Berdasarkan data ada 9 sekolah yang siswanya mengalami gejala keracunan. Sekolah tersebut adalah SMK Karya Perjuangan, MI 3 Cipongkor, MI Mulyadarma, SDN 1 Cipongkor, MI Syahida, MTS Syahida, MA Syahida, MTS Mana'arul Huda, dan SMK Babakan Gunkar.

Salah seorang siswi kelas 8 Mts Syarif Hidayatullah, Jihan mengaku mendapatkan menu MBG sekitar pukul 10.00 WIB. Menu makanannya seperti nasi, ayam, sambal, tahu, sayur dan nasi.

"Pas dimakan enak, tapi enggak lama banyak temen-temen yang mual dan pusing," ucapnya. (*)

Editor : Rizki Maulana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut