Polisi Tembakan Gas Air Mata dan Water Cannon, Pukul Mundur Demonstran Anarkistis
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Polisi antihuru-hara memukul mundur ratusan demonstran yang melakukan tindakan anarkistis. Tembakan gas air mata dan water cannon membuat para perusuh kocar-kacir.
Peristiwa itu terjadi saat Polrestabes Bandung menggelar latihan penanganan huru-hara di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Jumat (26/9/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel dalam menghadapi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), terutama dalam penanganan aksi unjuk rasa.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan mengatakan, simulasi melibatkan ratusan personel dari berbagai satuan, mulai dari Sabhara, Brimob, hingga Satlantas.
Selain itu, Polrestabes Bandung juga bersinergi dengan instansi lain, seperti, TNI, Satpol PP, dan pemadam kebakaran.
"Latihan difokuskan pada penanganan massa aksi yang berujung ricuh," kata Kapolrestabes Bandung.
“Simulasi ini digelar agar personel terbiasa dengan berbagai situasi di lapangan, dari pengendalian massa, penggunaan peralatan dalmas, hingga evakuasi korban,” ujar Kombes Pol Budi.
Pantauan di lokasi, simulasi diawali dengan suasana kondusif Kota Bandung. Masyarakat beraktivitas seperti biasa. Anggota Satlantas Polrestabes Bandung melakukan patroli rutin.
Tak lama kemudian, massa demonstran menggelar aksi di depan Gedung Sate dan DPRD Jabar. Awalnya, aksi para demonstran berlangsung damai. Namun, tiba-tiba berubah ricuh.
Demonstran melempari petugas dengan benda-benda keras ke arah petugas. Juru negosiator mengimbau agar massa tenang dan tak melakukan tindakan anarkistis. Kapolsek yang memantau melaporkan situasi itu ke Kabag Ops.
Lalu, Kabag Ops menugaskan satu regu dalmas antihuru hara membuat pagar betis menghadapi demonstran yang mulai rusuh. Petugas juga terus mengimbau massa agar tidak melakukan tindakan anarkistis.
Namun imbauan itu tak dihiraukan. Massa justru semakin brutal. Akhirnya, Kabag Ops melaporkan situasi itu ke Kapolrestabes Bandung. Sejumlah petugas medis mengevakuasi korban yang terluka.
Guna mengatasi situasi tak kondusif itu, Kapolrestabes memerintahkan satu regu Brimob antihuru hara membubarkan para perusuh.
Petugas membuat pagar betis dengan tameng. Kendaraan taktis dan water cannon berada di belakang barisan Brimob. Massa bukannya mundur tapi semakin anarkistis. Akhirnya, setelah memberikan imbauan, petugas terpaksa menembakkan gas air mata dan water cannon.
Akhirnya, massa berhasil dibubarkan. Seiring berjalan waktu, situasi kembali kondusif. Setelah insiden itu, Polrestabes Bandung menggelar patroli berskala besar untuk memberikan kepastian bahwa situasi Kota Bandung telah aman dan kondusif.
"Kami ingin memastikan seluruh anggota siap, terlatih, dan memahami prosedur saat menghadapi kerusuhan,” kata Kabag Ops Polrestabes Bandung AKBP Asep Saepudin.
AKBP Asep menyatakan, keterlibatan petugas lintas instansi diharapkan dapat memperkuat sinergitas dan koordinasi di lapangan. Sesuai Perkap Nomor 16 tahun 2006 tentang Pengendalian Massa.
"Dengan latihan bersama ini, diharapkan pengamanan di Kota Bandung semakin solid dan masyarakat merasa aman,” ujar AKBP Asep.
Menurut Kabag Ops, simulasi penanganan huru hara ini bukan sekadar latihan rutin, tetapi sarana evaluasi dalam penggunaan peralatan dan strategi pengendalian massa.
"Harapan ke depan, kami akan menjaga Kota Bandung. Masyarakat diharapkan mematuhi aturan. Boleh mengeluarkan pendapat atau aspirasi sesuai Undang-undang Pomor 9 tahun 1998 tentang Penyampaian Pendapat tapi mematuhi aturan. Tidak merusak kota atau melakukan tindakan anarkistis," pungkas Kabag Ops.
Editor : Agus Warsudi