get app
inews
Aa Text
Read Next : 364 Siswa Keracunan, PKS KBB Sampaikan Keprihatinan dan Dukung Pengawasan Program MBG

Tak Ada Laporan Kasus Keracunan Baru, Pemda KBB Cabut Status KLB

Sabtu, 27 September 2025 | 20:13 WIB
header img
Pasien keracunan massal Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat berangsur pulih sehingga Pemda KBB memutuskan mencabut status Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan. Foto/Inews Bandung Raya

BANDUNG BARAT,iNews Bandung Raya.id - Pasien korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus membaik.

Selain itu sudah tidak ada lagi temuan kasus baru yang dilaporkan.

Menimbang kepada kondisi tersebut, Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail mencabut status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas keracunan massal yang terjadi di Kecamatan Cipongkor dan Kecamatan Cihampelas, KBB.

"Melihat kondisi saat ini, pasien sudah banyak yang sembuh dan tidak ada lagi kasus baru, maka status Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan resmi dicabut," kata Jeje dalam keterangan resminya, Sabtu (27/9/2025).

Dikatakannya, berdasarkan perkembangan data terbaru hingga hari ini tercatat ada sebanyak 1.315 orang yang menjadi korban keracunan. Dari jumlah tersebut, 1.241 pasien sudah dipulangkan dalam kondisi sembuh.

Sementara 74 pasien masih dirawat di RSUD Cililin, posko kesehatan, dan Puskesmas dengan progres kesembuhan yang baik.

Sehingga Pemda KBB saat ini akan memastikan seluruh pasien pulih, sehat, dan segera bisa kembali ke rumah masing-masing.

"Kami terus berkoordinasi dengan tenaga medis dan pihak terkait untuk memastikan penanganan berjalan optimal, serta kebutuhan pasien dapat terpenuhi dengan baik,” sambungnya.

Meski status KLB telah dicabut, lanjut Jeje, Pemkab Bandung Barat memastikan fokus penanganan tetap diarahkan pada kesembuhan total seluruh pasien.

Dirinya juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berjibaku sejak hari pertama kejadian.

“Saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh tenaga medis, relawan, TNI-Polri, serta semua pihak yang sejak hari Senin hingga hari ini terus bekerja dan bertugas di lapangan,” ujarnya.

Jeje meminta masyarakat tetap tenang, seraya menunggu hasil evaluasi resmi BGN terhadap sistem pengelolaan makanan di dapur MBG.

Adapun tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyebabkan keracunan massal Senin (23/9) dan Rabu (25/9) sudah ditutup sementara.

"SPPG itu dua berlokasi di Kecamatan Cipongkor dan satu di Kecamatan Cihampelas. Ketiga SPPG yang diduga bermasalah masih ditutup sementara untuk kepentingan investigasi," kata Jeje.

Pemerintah daerah, kata dia, juga telah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dapur penyedia makanan tersebut.

“Berdasarkan analisis epidemiologi, ada masalah dalam distribusi makanan dari dapur tersebut," pungkasnya. (*)

Editor : Rizki Maulana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut