get app
inews
Aa Text
Read Next : Sony Sonjaya, Jenderal Pemikir yang Urusi Gizi Segera jadi Bintang Dua

Cegah Keracunan Massal, Petugas MBG Wajib Ikuti Pelatihan Food Safety dan Higiene Sanitasi

Minggu, 05 Oktober 2025 | 08:57 WIB
header img
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Sony Sonjaya. Foto: iNews/ M Rafki.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Sony Sonjaya menekankan agar seluruh petugas yang bekerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia segera mengikuti pelatihan peningkatan kemampuan untuk penjamah makanan.

Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi keracunan massal Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara berkelanjutan. Mengingat, saat ini tengah marak kasus keracunan akibat MBG yang terjadi di seluruh Indonesia khususnya di Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah kasus terbanyak.

“Antisipasinya adalah meningkatkan kemampuan ya. Dan pelatihan ini memang diperlukan untuk meningkatkan kualitas, untuk meningkatkan kemampuan para relawan penjamah makanan dalam program ini,” cetus Sonny saat diwawancarai di Holiday In Hotel Bandung pada Sabtu (04/10/2025) petang.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh para SPPG di Kota Bandung Jawa Barat yang melakukan pelatihan secara mandiri. Dimana beberapa mitra BGN atau SPPG bergabung untuk mengadakan pelatihan Food Safety dan Tata Kelola Dapur MBG. 

“Memang badan Gizi Nasional mengagendakan pelatihan untuk para penjamah makanan. Namun mitra-mitra di sini di Jawa Barat sudah berinisiatif melakukan pelatihan,” kata Sonny. 

Pelatihan tersebut diikuti sekitar 500 orang yang terdiri dari Kepala SPPG, ahli gizi, chef, SPPI, asisten lapangan serta mitra BGN. Mereka semua dibekali dengan 13 materi terkait peningkatan kapasitas dan kemampuan dalam mengolah makanan MBG serta meningkatkan mutu dan kualitas SPPG.

“Isinya materi-materi untuk meningkatkan kualitas para relawan penjamah makanan. Saya lihat ada 13 materi diberikan oleh para narasumber dari Dinas Kesehatan, Persagi (Persatuan Ahli Gizi), dari ICA ya International Chef Association dan dari UIN ya
yang sertifikasi halal,” ucap dia.

Selain untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan, pelatihan tersebut juga diperuntukan sebagai syarat mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi seluruh SPPG.

Hal itu berdasarkan Surat Edaran Menteri Kesehatan dimana sertifikat tersebut harus didapatkan dalam waktu satu bulan oleh SPPG yang sudah beroperasi maupun akan beroperasi. 

“Dan ini menjadikan salah satu syarat untuk nanti diterbitkannya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi. Seperti kita ketahui beberapa hari yang lalu Surat Edaran dari Menteri Kesehatan sudah ada dan itu diberikan kesempatan maksimal satu bulan kepada seluruh SPPG,” beber Sonny.

Sertifikat tersebut sebagai tanda bahwa SPPG telah memenuhi standar kelayakan dan kebersihan sebagai pemasok makanan untuk penerima manfaat program MBG. Sehingga kasus keracunan MBG juga bisa diminimalisir atau bahkan diantisipasi.

“Dan oleh karena itu, diperintahkan ya kami minta seluruh SPPG melengkapi itu,” papar dia.

Ia berharap seluruh petugas di SPPG khususnya SPPG di Jawa Barat bisa segera mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan serta SPPG segera memiliki SLHS. Agar seluruh SPPG bisa terjamin mutunya dan mengantisipasi adanya kasus keracunan MBG khusunya di Jawa Barat. Mengingat jumlah SPPG di Jawa Barat yang sudah memiliki SLHS baru sekitar 2.600 SPPG. 

“Di Jawa Barat sekarang ada 2600. Ada sudah cukup banyak ya, sudah cukup banyak dan ini berproses terus,” harap Sonny.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut