Kisruh Ambulans Desa di Solokanjeruk, Camat Tegaskan Hanya Salah Paham

Baca Juga

23 Paskal Resmikan New Extension, Hadir dengan Konsep Gaya Hidup Modern

“Iya, salah paham. Ini hanya miskomunikasi saja, mungkin dalam hal pewaktuan. Operator ambulans butuh waktu untuk persiapan, sedangkan pasien perlu segera dibawa,” ujar Rahmatullah saat dikonfirmasi, Selasa (14/10/2025).

Rahmatullah menjelaskan bahwa yang datang ke kantor desa untuk meminta ambulans adalah Ketua RT setempat. Namun, karena sopir ambulans tidak berada di lokasi, pasien akhirnya dibawa menggunakan odong-odong milik keluarga.

“Itu yang datang RT, yang di video juga RT-nya. Sebenarnya selama ini pelayanan desa responsif. Yang jauh saja dijemput, apalagi yang dekat,” kata Rahmatullah.

Baca Juga

Harga Cabai di Bandung Tak Terkendali, Naik Drastis dalam Dua Minggu

Ia menambahkan, pada saat itu mobil ambulans desa sedang digunakan untuk membantu warga lain. Sementara pasien yang dibawa menggunakan odong-odong diketahui mengalami demam dan lemas setelah mengikuti kegiatan pramuka.

“Waktu kejadian mungkin bapaknya panik. Saat datang ke desa, diminta menunggu sebentar karena sopirnya enggak ada. Mobil ambulans juga sedang dipakai. Kemudian untuk mobil yang terparkir itu mobil pelayanan. Akhirnya karena kondisi darurat, pasien langsung dibawa ke Rumah Sakit Ebah di Majalaya pakai odong-odong,” jelasnya.

Editor : Agung Bakti Sarasa