Kasih Palestina Luncurkan Program Bantuan Pangan, Dukung Pemulihan Gaza

"Kasih Palestina sebagai lembaga asal Indonesia dengan fokus pangan terbesar di antara lembaga kemanusiaan yang aktif menyalurkan bantuan ke Gaza," tutur dia.
Menurut Ustaz Nandang, kepercayaan publik dan mitra terhadap penyaluran pangan menjadi modal sosial dalam mengembangkan Kasih Pangan sebagai program terintegrasi.
"Peluncuran Kasih Pangan dilakukan di tengah masa gencatan senjata Palestina–Israel yang berlaku sejak awal Oktober 2025," ucap Ustaz Nandang.
Ustaz Nandang menegaskan, Kasih Palestina memandang gencatan senjata ini sebagai awal pemulihan Gaza (Gaza Recovery), dengan fokus utama pada pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan nutrisi anak.
“Pemulihan Gaza tidak bisa hanya dilihat dari pembangunan fisik, tetapi juga dari bagaimana kita memastikan warganya bisa makan dengan layak setiap hari,” kata Nandang.
Melalui Kasih Pangan, lembaga ini akan memperluas operasi dapur umum, pabrik roti rakyat, dan distribusi bahan pangan siap saji di wilayah Gaza yang terdampak paling parah selama dua tahun terakhir.
Berdasarkan data OCHA (2024), sekitar 96 persen populasi Gaza mengalami kerawanan pangan akut. Sementara, UNICEF pada 2024 mencatat satu dari dua anak di Gaza menderita malnutrisi kronis.
Di kawasan pengungsian Palestina seperti Lebanon dan Yordania, 63 persen pengungsi hidup di bawah garis kemiskinan dan bergantung pada bantuan pangan. Data ini dirilis UNRWA pada 2024.
Editor : Agus Warsudi