get app
inews
Aa Text
Read Next : Ridwan Kamil Akui Tak Bisa Satukan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu

GRI Geruduk Kejati Jabar! Tuntut Penetapan Tersangka Kasus Korupsi Tunjangan DPRD Indramayu

Selasa, 18 November 2025 | 10:02 WIB
header img
GRI datangi Kejati Jabar menuntut kepastian penetapan tersangka dalam kasus dugaan korupsi tunjangan perumahan DPRD Indramayu. Foto: Ist.

BANDUNG, iNewsBadungRaya.id - masyarakat Indramayu yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Indramayu (GRI) mendatangi Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat, Senin (17/11/2025) siang. Mereka datang menggunakan dua bus dari Indramayu yang dipasang gambar mantan Ketua DPRD Indramayu yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin.

Koordinator aksi sekaligus Ketua GRI, M. Solihin, mengatakan bahwa kedatangan mereka ke Kejati Jabar di Jalan LLRE Martadinata bertujuan meminta kepastian mengenai perkembangan kasus dugaan korupsi tunjangan perumahan DPRD Indramayu tahun 2022. Kasus tersebut diduga menyeret Syaefudin yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPRD Indramayu periode 2019–2024.

“Kepala Kejati Jabar sudah bekerja keras dan konsisten. Katanya akhir Oktober akan ada penetapan tersangka, tapi sekarang sudah November. Kami juga mendapat informasi adanya pertemuan antara tim Syaefudin dengan oknum Kejaksaan Agung di Perumahan Indah Kapuk, Jakarta. Pak Kajati jangan takut, kami mendukung penuh. Tangkap Syaefudin dan berantas korupsi tunjangan perumahan DPRD Indramayu yang diduga merugikan keuangan negara Rp16,8 miliar,” ujar Solihin dalam orasinya.

Kejati Jabar Respons Tuntutan Massa

Permintaan audiensi dari GRI diterima oleh pihak Kejati Jabar melalui Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum), Nur Sricahyawijaya. Dalam pertemuan tersebut, Cahya menegaskan bahwa kasus ini masih dalam proses penyidikan dan sedang berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk penentuan nilai kerugian negara.

“Kami sudah berdiskusi dengan asisten yang membidangi kasus ini, dan tim penyidik telah berkoordinasi dengan BPKP. Kami mohon maaf karena hasil BPKP tidak bisa kami intervensi. Kami menunggu hasilnya,” ucap Cahya.

Ia meminta masyarakat Indramayu bersabar karena penanganan kasus ini terus berjalan dan tidak ada rencana penghentian penyidikan.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut