Longsor di Ciparay Timbun Enam Rumah, 22 Warga Dievakuasi
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Longsor melanda RT 03 dan RT 04 Desa Bumiwangi, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Rabu (10/12/2025) dini hari.
Material tanah dari lereng bukit menimpa permukiman warga hingga membuat enam rumah terdampak dan 22 jiwa harus dievakuasi.
Camat Ciparay, Anjar Lugiyana, menjelaskan bahwa longsor terjadi saat warga tengah beristirahat. “Kejadiannya di subuh. Ada pergeseran pergerakan itu sekitar jam 2–3, kata warga,” ujarnya.
Menurut Anjar, kawasan tersebut sebenarnya memiliki risiko tinggi karena berada di kaki gunung. Ditambah kondisi sebelum longsor sempat terjadi hujan pada sore hari.
Anjar menyebut ada enam rumah yang terdampak material longsor, empat di antaranya berpenghuni dan dua rumah dalam keadaan kosong. Total ada lima kepala keluarga dengan 22 jiwa, terdiri dari satu balita dan dua lansia.
“Korban jiwa tidak ada, namun ada yang luka ringan dan sedang. Menimpa anak usia 12 tahunan,” kata Anjar.
Hingga Rabu, petugas belum dapat melakukan pembersihan material karena kondisi tanah belum stabil.
“Untuk saat ini kami enggak berani membersihkan, karena posisinya itu masih bergerak. Masih ada retakan-retakan,” ucapnya.
Anjar mengatakan ia bersama Kapolsek Ciparay telah memasang garis polisi di area rawan guna mencegah aktivitas warga.
“Rumah yang di atas, yang dapurnya sudah longsor, kami instruksikan untuk dikosongkan. Tidak boleh ada penghuni, takutnya ada susulan. Posisinya sangat riskan,” tuturnya.
Longsoran terjadi pada area bukit dengan ketinggian sekitar 30–40 meter dan lebar 50–60 meter. Material tanah meluncur dari rumah-rumah yang berada di atas tebing menuju permukiman di bawahnya.
Sebagian warga terdampak kini mengungsi ke rumah kerabat dan fasilitas desa. Sementara itu, warga yang berada di sekitar area longsor diminta tetap waspada.
“Yang sekitaran longsoran masih ada yang bertahan. Cuma yang sudah kemarin tertimpa sudah dievakuasi. Kami minta warga-warga yang di bawah siap siaga kalau bisa menjauhi area tersebut,” kata Anjar.
Otoritas kecamatan juga meminta pemerintah desa memindahkan sementara penghuni rumah yang rawan terdampak ke tempat aman.
“Kami tadi ke Pak Kades, suruh diungsikan ke desa,” ujarnya.
Petugas gabungan masih memantau pergerakan tanah sambil menunggu kondisi stabil sebelum dilakukan pembersihan lanjutan.
Editor : Rizal Fadillah