Pengamanan Nataru, 1.303 Personel Gabungan Disiagakan di Kabupaten Bandung
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Polresta Bandung menyiagakan 1.303 personel gabungan untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 di wilayah Kabupaten Bandung.
Personel tersebut disebar di 17 pos pengamanan dan pelayanan pada sejumlah titik strategis.
Pengamanan diawali dengan apel pergeseran pasukan yang digelar di Dome Bale Rame, Kabupaten Bandung, Jumat (19/12/2025), dan dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bandung.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono mengatakan, personel pengamanan berasal dari Polri, TNI, serta unsur pendukung seperti Dinas Kesehatan, Pemadam Kebakaran, BPBD, Basarnas, dan Jasa Raharja.
“Personel yang terlibat kurang lebih 1.303 personel dan hari ini sudah kita geser ke pos-pos pengamanan,” ujar Aldi.
Ia menjelaskan, pos yang disiapkan terdiri atas satu pos terpadu, satu pos pelayanan, dan 17 pos pengamanan pelayanan yang tersebar di wilayah Kabupaten Bandung.
Aldi menegaskan, pengamanan difokuskan untuk menjamin rasa aman dan kenyamanan masyarakat, baik yang melaksanakan ibadah Natal maupun berwisata selama libur akhir tahun.
Selain pengamanan aktivitas masyarakat, Polresta Bandung juga mengantisipasi potensi bencana, khususnya di jalur rawan longsor, dengan menyiapkan tim SAR dan peralatan berat.
“Kami sudah menyiapkan tim SAR, mobil derek, ekskavator, dan peralatan lainnya agar siap jika terjadi bencana,” katanya.
Pengamanan pun diperkuat di kawasan wisata Ciwidey, Pangalengan, dan Dago melalui penambahan personel, ambulans, dan mobil derek.
"Sehingga di tiga area ini, lokasi ini akan ada perhatian khusus ya. Artinya ditambah jumlah personil, ditambah jumlah mobil derek, ambulans dan sebagainya untuk mengantisipasi ketika ada masyarakat yang memang butuh bantuan," ungkapnya.
Untuk mendukung pengawasan, posko terpadu dilengkapi 30 unit CCTV yang terhubung di jalur wisata dan lokasi ibadah.
"30 CCTV yang terkonek di wilayah se-Kabupaten Bandung, baik itu di Arus Arus Wisata ataupun di tempat ibadah sehingga di posko terpadu nanti ini di Alfatu bisa memantau ya bisa memantau semua aktivitas masyarakat ya," katanya.
Terkait pengaturan lalu lintas, Aldi menegaskan rekayasa arus bersifat situasional. Skema contraflow atau one way akan diterapkan apabila terjadi kepadatan, dengan tetap berkoordinasi bersama Polda Jawa Barat.
"Namun ketika ada kepadatan mungkin juga nanti akan ada CB one way setengah atau sebagainya nanti tergantung bagaimana situasi lapangan dan kita akan komunikasi dengan polda Jabar dalam hal ini dari dari Direktorat Lalu Lintas," jelasnya.
Sementara itu, kebijakan Sumbu Tiga akan disosialisasikan kepada pelaku usaha dan masyarakat sesuai keputusan menteri yang berlaku.
Editor : Rizal Fadillah