Jawa Barat Catat Rekor Ekspor 32,01 Miliar Dolar AS di 2025, Jadi Lokomotif Ekonomi Nasional
Sektor Manufaktur Penggerak Utama Ekspor
Nining Yuliastiani, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, menyebut bahwa sektor manufaktur menyumbang 98,69 persen dari total ekspor. Tiga sektor utama yang menjadi motor ekspor adalah:
Mesin dan Perlengkapan Elektrik – permintaan terus meningkat dari berbagai negara mitra dagang.
Kendaraan dan Bagiannya – salah satu kontributor terbesar industri otomotif.
Pakaian Jadi Bukan Rajutan – ikut mendorong nilai ekspor secara keseluruhan.
Beberapa perusahaan besar juga mencatatkan pencapaian signifikan. PT Denso Manufacturing Cikarang mengekspor komponen elektrik senilai USD 26,4 juta ke ASEAN, Eropa, AS, Jepang, Tiongkok, dan India. Sementara itu, Toyota Karawang menorehkan sejarah dengan mengekspor mobil ke-3 juta unit pada Oktober 2025.
Produk IKM Mampu Menembus Pasar Global
Tak hanya industri besar, produk Industri Kecil Menengah (IKM) juga menunjukkan daya saing tinggi. Contohnya, makanan ringan Be Chips berhasil menembus pasar Jepang dengan nilai ekspor Rp 1,96 miliar, menunjukkan bahwa produk lokal mampu bersaing di pasar internasional.
Nining menekankan bahwa diversifikasi produk dan standar internasional menjadi kunci keberlanjutan ekspor. Sertifikasi seperti HACCP, Halal, dan SNI terus difasilitasi pemerintah agar produk Jawa Barat memiliki daya saing global.
“Kami berkomitmen mendampingi pelaku usaha agar Jawa Barat tetap menjadi penyumbang ekspor terbesar Indonesia sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Nining.
Rangkaian Ekspor Unggulan Jawa Barat 2025
PT Denso (17 Des): Ekspor komponen elektrik senilai USD 26,4 juta ke berbagai benua (SKA Form A, D, & E).
Kylafood (1 Des): Makanan instan senilai Rp 295 juta ke Taiwan.
PT Home Well (14 Nov): 6.400 pasang sepatu senilai USD 95.406 ke AS.
PT Gemilang Agro (9 Okt): 28.800 pcs keripik singkong senilai Rp 288 juta.
Toyota (9 Okt): Ekspor mobil ke-3 juta unit di Karawang.
Be Chips (24 Sep): Ekspor makanan ringan senilai Rp 1,96 miliar ke Jepang.
Editor : Rizal Fadillah