BANDUNG, INEWS.ID - Pemprov Jawa Barat memanfaatkan bulan suci Ramadhan sebagai momentum untuk meningkatkan akhlak dan budi pekerti para pelajar sekaligus mengejar pahala Ramadhan.
Melalui seabreg agenda yang disiapkan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, para pelajar di Jabar didorong untuk mengisi Ramadhan dengan berbagai kegiatan positif melalui agenda besar bertajuk Smartren Ramadhan.
Kepala Disdik Jabar, Dedi Sopandi mengatakan, Smartren Ramadhan yang bertujuan untuk mewujudkan visi Jabar Juara Lahir Bathin digelar sebulan penuh selama Ramadhan yang melibatkan pelajar, termasuk tenaga kependidikan.
"Kegiatan ini dilaksanakan hampir satu bulan penuh, mulai tanggal 16 April sampai tanggal 11 Mei 2022 dan dilakukan secara daring maupun virtual," ujar Dedi di Bandung, Rabu (13/4/2022).
Dia memaparkan, untuk agenda pertama, pihaknya mengelar Kegiatan Islam di Sekolah (KIDS) yang telah dilaksanakan sejak 5 April dan berakhir 22 April 2022 nanti.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam KIDS, yakni kajian kitab kuning. Selain itu, para pelajar juga melaksanakan salat fardhu dan sunnah berjamaah, termasuk kajian Al-Quran dan hadits serta pembiasaan infak dan ifthar bersama.
"Jika memungkinkan, dengan memilih salah satu bentuk kegiatan, yaitu mendatangkan ajengan ke sekolah. Kemudian, siswa juga bisa mondok di pesantren, pembinaan di sekolah hingga mengikuti pesantren digital oleh IRMA Jabar," paparnya.
Selain itu, pada 5 April hingga 22 April, para pelajar juga diajak melaksanakan
Infaq Massal Aktualisasi Masagi (IMAM) yang merupakan program pengumpulan infaq dan sedekah secara massal selama bulan Ramadhan yang dilakukan oleh siswa-siswi SMA/SMK/SLB di Jabar.
Adapun penyaluran infaq ini dilakukan langsung oleh satuan pendidikan kepada yang warga membutuhkan maupun melalui lembaga resmi penerima infaq sedekah, seperti Baziz, Baznas, panti asuhan, panti jompo, dan lainnya.
"Bukan kita yang mengumpulkan uang infaqnya, silakan siswa dan siswi agar berkreasi, hasil infaq tersebut mau dibuat apa atau mau dibagikan ke mana," terangnya.
Menurut Dedi, tujuan utama program ini adalah mengimplementasikan pendidikan karakter Jabar Masagi, yakni pelajar yang mempunyai fisik yang kuat, otak yang cerdas, hati yang berakhlakul karimah, serta rajin beribadah.
"Kalau dihitung jumlahnya akan luar biasa. Kalau hitungan 1.800.800 siswa di Jabar, mereka berinfak minimal Rp10.000 selama bulan Ramadhan ini, nanti akan ada Rp18 milliar yang terkumpul," jelas Dedi.
Tidak hanya itu, pihaknya juga mengajak para pelajar untuk berbagi kepada yang membutuhkan selama bulan Ramdhan ini melalui kegiatan Rantang Siswa yang akan dilaksanakan bersamaan dengan Buka Bersama on The Screen (BUBOS) pada 22 April 2022 nanti.
Dalam kegiatan Rantang Siswa, para pelajar diajak menyediakan paket makanan untuk tetangga maupun warga yang membutuhkan di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Meski namanya Rantang Siswa, Dedi mempersilakan pelajar memberikan makanan dengan menggunakan wadah apapun asalkan bersih.
"Kalau ada siswa yang mau masak sendiri, itu lebih bagus. Tidak perlu selalu makanan yang digoreng menggunakan minyak, yang terpenting bergizi," imbuhnya.
Nantinya, pelajar yang mengikuti kegiatan Rantang Siswa dapat mendokumentasikan kegiatannya dan mengunggahnya di akun Instgaramnya masing-masing dengan menyertakan #RANTANGSISWA.
"Bukan maksudnya riya karena kami dari panita akan melihat foto dari teman-teman saat melakukan kegiatan Rantang Siswa ini," imbuhnya.
Bersamaan dengan kegiatan BUBOS 2022 dan Rantang Siswa, tambah Dedi, Disdik Jabar pun melaksanakan Sapa Bataru yang melibatkan tenaga kependidikan yang berdomisili di Perumahan Bakti Padamu Guru (Bataru).
"Kita punya Perumahan Bakti Padamu Guru, dalam satu kawasan perumahan itu guru atau tenaga kendidikan sore hari ngampar di halaman rumah besama keluarga. Nanti buka puasa bersama di halaman rumah, nanti kami dari Disdik Jabar akan monitoring melalui drone," jelasnya.
Terakhir, bertepatan dengan Nuzulul Qur'an tanggal 29 April 2022, bakal digelar kegiatan Penulisan Mushaf Al Qur'an. Dalam agenda ini, Setiap sekolah menyiapkan guru, tenaga kependidikan, dan siswanya sebanyak 100 orang atau setara 5 juz Al-Qur’an sebagai perwakilan untuk menulis langsung di sekolah. (*)
Editor : Ude D Gunadi