"Sebelum lahirnya BAF, pertama kita punya Art Island Festival sebuah jejaring komunitas budaya bersifat independen. Jadi kita membuat festival keliling dari kota, provinsi, sampai ke luar negeri. Jadi sekarang kita terkoneksi ke jejaring, seperti ke Malaka Festival, New Delhi Maping Festival, ada juga di Singapura, Thailand, Australia, Maroko," jelasnya.
Deden mengatakan, acara ini digelar untuk memberi pesan tentang pentingnya merawat seni budaya daerah. Ia juga mengapresiasi keterlibatan pemerintah untuk mendukung karya para seniman.
"Keterlibatan pemerintah jelas sangat penting karena harus sejalan dengan komunitas dan seniman. Misalkan di tahun ini kita bersyukur mendapat perhatian dari Pemprov Jabar terhadap para seniman. Dan seniman juga mengakui bahwa pemerintah hadir dan peduli kepada para seniman, tidak cuek. Dan saat berkolaborasi dengan pemerintah sambutannya baik dan itu jadi energi positif bagi para seniman," terangnya.
Sementara itu, Kepala Disparbud Jabar, Benny Bachtiar mengatakan, acara ini penting dalam rangka melestarikan warisan budaya tak benda.
"Ini salah satu bagian dari pembuktian bahwa kita melestarikan WBTB (Warisan Budaya Tak Benda) Jawa Barat yang begitu luar biasa. Beberapa waktu lalu pertunjukan Tari Merak Sadunya, kini Ronggeng Gunung,” kata Benny.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait