Karenanya, Toto berharap dengan menumbuhkan jiwa enterpreneurship, hal itu dapat menjadi bekal bagi para siswa. Terlebih, tak sedikit dari siswa-siswa di Majalengka yang memilih mencari pekerjaan selepas lulus SMA.
"Saya memahami ketika lulus, mereka yang memiliki keinginan dan dukungan berbagai hal dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Tapi di Majalengka tak sedikit juga yang langsung mencari pekerjaan atau bahkan menjadi pengangguran karena tidak memiliki kompetensi. Tantangan itulah yang ingin kita pecahkan bersama dengan pengenalan enterpreneur," ungkapnya.
Menurut Toto, melihat fenomena kondisi tersebut, sebagai kepala sekolah, dirinya pun kemudian dituntut untuk dapat melahirkan inovasi hingga kemudian terpikir untuk mengenalkan dan mendorong jiwa entrepeneurship tersebut kepada siswa melalui budidaya ikan lele dalam ember.
Seiring perjalanan, pihaknya mendorong para siswa untuk dapat menciptakan produk olahan agar memiliki nilai ekonimi yang lebih tinggi. Sehingga kemudian muncul beberapa produk olahan ikan lele yang telah dihasilkan para siswa mulai dari nuget lele, lele crispy, steik dan bakso lele.
"Termasuk dalam pemasaran, kita maksimalkan era digital ini dengan tersedianya sejumlah e-commerce atau platform jualan online. Jadi dari hulu ke hilir," tuturnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait