BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat bakal melakukan trauma healing kepada siswa terdampak gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022).
Kadisdik Jabar, Dedi Supandi mengatakan trauma healing bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Jabar.
"Kita sudah berkoordinasi dengan (DP3KB) Jabar. itu ada 11 tim yang melakukan trauma healing, pendampingan psikologis pada anak anak yang menjadi trauma healing," kata Dedi di Kota Bandung, Rabu (23/11/2022).
Menurutnya, trauma healing ini penting dilakukan pada anak-anak pasca gempa, apalagi dalam waktu dekat akan dilaksanakannya Ujian Akhir Sekolah (UAS).
"5 Desember mereka anak-anak melakukan UAS pada UAS ini jangan sampai berdampak pada terhadap mereka pasca gempa,"ucapnya.
"Kita sudah sampaikan kepada ibu, bapak kepala sekolah agar pada UAS tolong ada indikator ramah anak, terkait soal soal dan sebagainya, jangan disamakan dengan orang yang mendapatkan trauma pasca gempa," tandas Dedi.
Dedi mengungkapkan, sebanyak 138 ruang kelas sekolah di Kabupaten Cianjur mengalami kerusakan karena terdampak gempa bumi dengan magnitudo (M) 5,6 tersebut.
Adapun data bangunan sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengalami kerusakan ringan maupun kerusakan berat.
"Sebanyak 138 ruang kelas di Kabupaten Cianjur rusak akibat gempa paling parah daerah Cugenang dan Cilaku," katanya.
Dedi mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah-langkah agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Kabupaten Cianjur bisa berlangsung kembali.
Dedi juga menginstruksikan kepada kepala sekolah di wilayah terdampak bencana untuk melakukan KBM dengan tiga pola.
"Daring keseluruhan, ada hibrid daring dan luring bagi yang terdampak tidak terlalu besar dan.Ada juga yang buka shift, pagi dan siang," ucap Dedi. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait
