Bandung, Inews.id - Pemkot Bandung menargetkan vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun dengan total 233.175 siswa sekolah dasar rampung dalam 2 bulan.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan vaksinasi tersebut untuk membentuk herd immunity. Termasuk sebagai upaya agar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berjalan lebih baik.
"InsyaAllah melihat proses percepatan vaksin yang umum sudah kita lakukan hampir mendekati 100 yaitu di angka 99,86 persen,” ujar Yana, Jum'at (17/12/2021).
Yana optimis vaksinasi di Kota Bandung berjalan optimal dan cepat, melihat lokus lebih mudah dan terdata dengan baik di setiap sekolah.
“Kami yakin karena lokusnya itu di sekolah. Lebih memudahkan untuk kita melakukan proses vaksinasi. Meskipun ada aturan, mereka tetap harus mendapatkan vaksin wajib, seperti Campak dan sebagainya, dan itu jaraknya harus 4 minggu,” jelas Yana.
Ia pun memastikan pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar karena fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang cukup banyak untuk menunjang target tersebut.
“Fasilitas kesehatannya cukup banyak, puskesmas, rumah sakit juga vaksinator, relawan banyak. Vaksin juga disuplai. Kami yakin proses vaksin bisa tercapai waktu tidak terlalu lama,” ujarnya.
“Selesai target itu kalau sebarannya merata 2 sampai 3 bulanan selesai,” ungkap Yana.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menyampaikan, target vaksinasi usia 6-11 tahun sekitar 2 – 3 bulan. Karena anak usia tersebut harus terintegrasi vaksinasi program nasional yaitu bulan imunisasi anak sekolah.
“Harus terintegrasi vaksinasi yang program nasional, bulan imunisasi anak sekolah. Siswa kelas 1, kelas 2 itu sedang bulan imunisasi anak sekolah untuk Campak, Difteri dan Tetanus. Jadi itu menjadi bagian sama memberikan perlindungan kepada semua,” bebernya.
Terkait vaksinasi harus terintegrasi dengan kependudukan, Ahyani mengatakan, bila Nomor Induk Kependudukan (NIK) bermasalah, tersedia Mobil Memberikan Pelayanan Keliling (Mepeling) dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung (Disdukcapil) tersedia di area vaksinasi.
“Jadi ada di KK (Kartu Keluarga), makannya kita hadirkan dari Disdukcapil bagi anak yang ada masalah dengan NIK,” katanya.
Sedangkan untuk lokasi vaksinasi, Ahyani menerangkan, tergantung permohonan pihak sekolah. Sehingga bisa di sentra vaksin atau di sekolah masing-masing.
“Tergantung permohonan sekolah, kalau bisa lasanakanan di sekolahnya itu kita akan laksanakan. Tapi kalau mau manfaatkan sentra vaksin, kita akan fasilitasi. Ada 2, drive thru di Tegalega dan tidak drive thru di sini (Balai Kota),“ ujarnya.
Namun Ahyani menegaskan, sekolah harus melaksanakan sesuai data dan tidak memasukan warga umum. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait