Mengenal Sejarah dan Makna Perayaan Cap Go Meh, Tradisi setelah Tahun Baru Imlek

Rizal Fadillah
Perayaan Cap Go Meh. (Foto: Ilustrasi/Pixabay)

Dalam sejarahnya, Cap Go Meh merupakan upacara penghormatan kepada Dewa tertinggi pada Dinasti Han yaitu “Thai Yi” oleh Biksu Buddha dengan membawa sejumlah lentera sebagai ritual pada 206 Sebelum Masehi. Saat itu, para biksu Buddha menyalakan lentera pada hari ke-15 Tahun Baru Imlek untuk menghormati Sang Buddha.

Ritual tersebut kemudian diadopsi oleh masyarakat umum dan menyebar hingga ke seluruh China serta beberapa wilayah Asia. Selain itu, ada juga legenda yang mengisahkan asal muasal festival lentera ini.

Dikisahkan terdapat seorang Kaisar Giok atau Jade Emperor (You Di) marah pada penduduk di sebuah kota karena membunuh angsa miliknya. Ketika dia akan menghancurkan kota tersebut, rencana tersebut dihadang oleh peri yang menyarankan penduduk untuk menyalakan lentera di seluruh kota pada hari ketika Kaisar Giok membakar kota tersebut.

Hal ini membuat sang Kesatria Giok mengira bahwa kota tersebut telah dilahap api dan membatalkan niatnya. Awalnya, perayaan ini hanya digelar khusus untuk Dinasti saja hingga waktu dimana Dinasti ini berakhir barulah perayaan ini dilakukan secara terbuka.

Namun perayaan Cap Go Meh bukan hanya akan dihiasi oleh lampion saja. Terdapat juga beberapa iring iringan festival yang menarik untuk ditonton. Seperti adanya pawai kendaraan hias, iring iringan, dan atraksi barongsai. Setiap pawai juga memiliki maknanya tersendiri.

Editor : Rizal Fadillah

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network