"Kami mengapresiasi pembangunan puskesmas ini. Pasalnya puskesmas ini memiliki wilayah kerja 9 desa dan lebih dari 60 ribu warganya yang terdampak gempa," ucapnya.
Ia melihat puskesmas sebagai shelter medis ini sudah memberikan ruang pelayanan yang layak dimana ventilasinya cukup, pencahayaannya cukup, sirkulasinya juga memadai, dan untuk mobilisasi internal kesehatan maupun pasien juga memadai.
Sementara itu, Dokter fungsional Puskesmas Cugenang, dr Yuli Hadianto mengatakan, Pelayanan kesehatan dari awal gempa tidak bisa terputus dalam kondisi apapun, sehingga Puskesmas sering berpindah-pindah tempat.
"Yang paling penting memang fasilitas, fasilitas yang baik tentunya diperlukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tempatnya juga kan harus representatif karena di Puskesmas banyak pelayanannya, dan sekarang terbantu dengan adanya Shelter Puskesmas yang dibangun oleh Rumah Amal Salman dan arsitek ITB," katanya.
Yuli mengatakan, sebelumnya ia melakukan pelayanan di tenda, dan itu sangat tidak maksimal. Selain kepada para perawat juga kepada masyarakat juga enggan untuk berobat.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait