Sadar bahwa pengawasan ini adalah sebagai bentuk proteksi bukan sebagai bentuk ketidakpercayaan. Orangtua yang cerdas tidaklah menyelidiki (semua yang ada pada anaknya) dan menjadikan anaknya merasa bahwa orang tuanya bisa tahu segalanya yang kecil ataupun yang besar. Karena hal ini bisa menjadikan anak kehilangan kepercayaan terhadap orangtuanya dari hati mereka.
Ustaz Abdullah Zaen, Lc, MA pengasuh Pesantren Tunas Ilmu, Kedungwuluh Purbalingga melansir buku berjudul “Mencetak Generasi Rabbani” karya Ummu Ihsan Choiriyyah dan Abu Ihsan al-Atsary, menyebutkan, berbicara tentang anak, maka orangtua rata-rata memiliki keinginan yang sama. Manakala anak lahir, berharap agar anak tersebut tumbuh lucu dan sehat.
Orangtua menginginkan anak cerdas dan mengukir segudang prestasi. Demi menggapai angan-angan tersebut. orangtua rela melakukan apapun walaupun terasa berat.
Inipun masih dalam taraf kewajaran. Namun yang tidak benar adalah jika menganggap bahwa kecerdasan dan prestasi duniawi adalah segala-galanya.
Sebab seluruh hal tersebut di atas belum tentu menghasilkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait