Jauh dari Konsep, Program Petani Milenial Dinilai Tak Selesaikan Permasalahan Dasar Pertanian

Rizal Fadillah
Ono Surono saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional bertajuk "Peran Petani Muda Sebagai Pilar Penting Dalam Upaya Menghadapi Krisis Pangan Global" di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (Foto: Ist)

"Bahkan dari info yang saya dapat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat hanya menganggarkan program - program pertanian tidak lebih dari 1-2 persen dari seluruh APBD Jawa Barat," ungkapnya.

Saat biaya produksi kecil, kata Ono, maka pendapatan petani akan lebih besar sehingga akan membukakan mata anak muda tentang usaha pertanian yang menguntungkan.

Karena itu, Ono Suruno menyarankan Program Petani Muda harus difokuskan dulu pada wilayah pertanian produktif yang diawali dengan membuat regulasi (perda) untuk mengatur Lahan Pertanian Berkelanjutan yang disertai skema perlindungan dan pemberdayaan, dari mulai pendidikan/pelatihan anak-anak petani dengan beasiswa full dari pemerintah sampai perguruan tinggi pada fakultas/jurusan pertanian. 

"Lalu setelah lulus wajib meneruskan usaha orang tuanya. Memastikan irigasi, benih, pupuk, alsintan tersedia dengan baik, membantu dalam pasca panen dan distribusi. Setelah itu baru mengarah pada mahasiswa pertanian dan pengganguran angkatan kerja," terangnya.

Lebih lanjut, Ono mengungkapkan, Program Petani Milenial di Jawa Barat yang dinilai gagal karena hanya 30 persen yang dikatakan berhasil. Menurutnya, bukan karena konsepnya yang salah, tetapi pelaksanaannya yang jauh dari konsep awal. 

Editor : Rizal Fadillah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network