BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemprov Jawa Barat akan fokus membenahi ruas jalan provinsi pada 2023 hingga 2024. Perbaikan puluhan ruas jalan yang digeber ini karena sempat terhenti oleh pandemi Covid-19.
Pada tahun ini saja, ada sekitar 71 ruas jalan provinsi yang akan diperbaiki. Jadwal pelelangan proyek bahkan sudah dilakukan sejak Januari 2023 hingga Maret 2023 ini.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, pengerjaan ruas jalan milik provinsi itu terbagi dalam tiga klasifikasi yaitu pemeliharaan berkala, rekonstruksi, dan peningkatan jalan.
71 ruas jalan tersebut dibagi dalam 69 paket pekerjaan dan sebagian besar masuk dalam klasifikasi pemeliharaan berkala.
"Kebanyakan dari total panjang ruas jalan 353,822 kilometer yang diperbaiki itu, klasifikasinya adalah pemeliharaan berkala, pelapisan kembali atau overlay dengan hotmiks," kata Emil, Selasa (21/3/2023).
Menurut Emil, hingga saat ini sudah berkontrak 62 paket dengan total panjang 337,342 kilometer. Beberapa paket pekerjaan akan dikerjakan pada Maret minggu ke dua dan selesai pada akhir Juli 2023.
"Tetapi untuk mengatasi kerusakan jalan berlubang melalui pemeliharaan rutin gerakan sapu lubang akan diupayakan tuntas agar menjelang Lebaran diselesaikan," ungkapnya.
Dikatakan Emil, ruas jalan yang diperbaiki hampir ada di setiap kabupaten/kota yang menjadi kewenangan Provinsi Jabar atau jalan Provinsi.
"Selain pekerjaan jalan, ada tiga jembatan yang diperbaiki, dua diganti yang satu dibangun, tiga jembatan itu di Kabupaten Bogor, Kabupaten Garut, dan Pangandaran," bebernya.
Orang nomor satu di Jabar ini tak segan menyampaikan permintaan maaf atas kondisi jalan yang rusak. Sebab banyak keluh kesah yang disampaikan kepadanya baik secara langsung maupun tidak langsung serta di media sosial, tak terkecuali Koalisi Masyarakat Pemantau Pembangunan Garut.
Mereka memprotes mantan Wali Kota Bandung ini atas kerusakan Jalan Leles, Kabupaten Garut yang notabene jalan milik provinsi.
Bahkan mereka juga menyesalkan perbaikan jalan dari dinas terkait lantaran aspal bekasnya hanya dibuang ke pinggir dan jalannya pun tidak langsung ditambal.
Namun protes kekecewaan itu dilakukan melalui baliho dengan Bahasa Sunda. Adapun kalimatnya yaitu, Punten moal dipilih deui (Maaf tidak akan dipilih lagi), Jabar sangsara (Jabar sengsara) hingga, Hanya di jaman Ridwan Kamil Jalan Ini Rusak berat.
"Karena selama Covid-19 saya minta maaf anggaran infrastruktur banyak digeser ke bansos (bantuan sosial), sehingga misalkan ada spanduk-spanduk protes warga saya maklumi," ucap Emil.
Di sisa masa jabatannya, suami Atalia Praratya ini berjanji akan fokus memperbaiki ruas jalan provinsi. Hal itu pun bakal didukung dengan penambahan anggaran untuk perbaikan ruas jalan milik provinsi.
"Tahun ini saya tidak banyak membangun yang lain-lain fokus ke jalan. 2023 Pemprov Jabar fokus ke jalan dan tahun depan juga fokus ke jalan. Ini untuk menjawab permasalahan situasi," tegasnya.
Ridwan Kamil dan Pemprov Jabar juga meminta maaf ke masyarakat apabila ada hal-hal yang kurang selama menjabat. Ia berharap siapa pun pemimpinnya ke depan, Jabar akan terus maju dan lebih baik.
"Atas nama pribadi dan pemerintah juga saya menghaturkan permohonan maaf di tahun terakhir ini jika ada hal-hal yang kurang. Selama 5 tahun saya memimpin Jabar ada namanya disrupsi Covid-19 sehingga banyak tujuan-tujuan pembangunan yang terkendala," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jabar, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, perbaikan atau pemeliharaan jalan ada yang dipercepat pengerjannya. Hal itu adalah yang termasuk dalam 18 paket pengerjaan dengan total panjang 34,25 km.
Menurut Bambang, perbaikan jalan di jalur mudik dan wisata tersebut ditargetkan rampung H-10 Lebaran 1444 Hijriah. Untuk pengerjaan 18 paket itu akan dilaksanakan di 6 UPTD.
Pengerjaan dilakukan di Depok, Bogor, Bekasi, Bandung, Garut, Sumedang, Ciamis, Kuningan, Tasikmalaya, Majalengka, Indramayu, dan Cirebon.
"Semua harus selesai sebelum Lebaran di 18 paket pengerjaan. Di sini di antaranya Jalur Garut-Tasikmalaya yang terakhir diperbaiki pada 2014, akan dikerjakan lagi. Juga di tempat lainnya," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, 18 proyek pengerjaan jalan ini hanya sebagian saja pada 2023. Sebab pada tahun ini ada 69 paket konstruksi jalan sepanjang 351,896 km dan 2 paket penunjang jalan sepanjang sekitar 4 km.
Lalu tahun ini pun bakal dikerjakan tiga paket konstruksi jembatan di Talegong Garut, Transyogi Bogor, dan Sodong Kopo Pangandaran.
Selain itu, tahun ini juga akan dikerjakan 41 paket rehabilitasi jalan dan 4 paket rehabilitasi jembatan yang terimbas bencana.
"Memang yang harus sudah selesai H-10 Lebaran adalah yang 18 paket itu, tapi paket lainmya harus dikerjakan juga dan bisa dilintasi dengan nyaman saat itu. Kemudian dilanjutkan setelah Lebaran," jelasnya.
Menjelang Lebaran, lanjut Bambang, ada 20 ruas jalan yang bakal digunakan jalur mudik yang merupakan jalan nasional dan provinsi.
Kemudian ada juga 24 ruas jalan alternatif provinsi yang harus dipastikan aman dan mampu melayani pemudik.
"Pemprov Jabar memiliki kewenangan di 2.362,18 km jalan dan 1.295 jembatan. Kami pun pada 2023 ini ada program jalan mulus yang memastikan jalan-jalan di Jabar tidak berlubang dan berwarna abu dan hitam," bebernya.
Pihaknya juga mencermati kualitas 20 ruas jalan di sekitar 5 wilayah objek wisata di Jabar yang biasanya ramai dilalui pada masa libur Lebaran.
Salah satu upayanya adalah akan menyiapkan 40 posko piket Lebaran dan 19 posko penyimpanan alat berat yang tersebar di seluruh daerah.
"Berbagai jalur wisata dan alternatif pada H-10 Lebaran, kami pastikan dalam kondisi tidak berlubang. Semua dikerjakan, dan H-10 Lebaran kita kerjakan lagi," tandas Bambang.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait