Serapan Gabah dan Beras Bulog Masih Rendah, Ini Penyebabnya

Rizal Fadillah
Serapan Gabah dan Beras Bulog Masih Rendah, Ini Penyebabnya. (Foto: Ilustrasi/Sindonews)

Pertama, sebagian besar penggilingan tak memiliki stok saat panen 2023. Di sisi lain, mereka harus tetap melayani jejaring distribusi.

"Bisa dibilang mereka sebagai price maker. Tapi itu untuk menjaga operasional penggilingan tetap berjalan dan pelayanan terhadap jejaring distribusi tetap terlayani," jelas Ketut. 

Kedua, sebagian stok padi disimpan para rumah tangga petani atau produsen. Di Lombok, kata Ketut, 30 persen produksi gabah disimpan petani. Sementara di Bangli, Bali, 40 persen gabah dikonsumsi sendiri oleh petani.

"Petani tidak menjual 100% produksi mereka," imbuhnya.

Faktor ketiga, prognosis neraca beras nasional yang surplus 1,38 juta ton oleh Bapanas belum memasukkan kebutuhan cadangan pangan. Jika kebutuhan cadangan beras nasional diperhitungkan, produksi tahunan masih kurang walaupun ada carry over.

Editor : Rizal Fadillah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network