BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengklaim, saat ini pihak kepolisian masih berusaha mengungkap kasus kematian Ibu dan anak di Kabupaten Subang.
Seperti diketahui, kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) itu terjadi pada 18 Agustus 2021. Sudah hampir dua tahun, namun kasus tersebut hingga saat ini masih menjadi misteri.
Menurut Ibrahim, data progres pengungkapan kasus yang diberikan tak jauh berbeda dengan data yang setidaknya diungkapkan pada Jumat 14 Oktober 2022 silam. Dimana, polisi telah memintai keterangan terhadap 122 saksi dan 216 item alat bukti.
"Sudah melakukan pemeriksaan saksi sebanyak 123 orang, memeriksa 216 item barang bukti," kata Ibrahim, Sabtu (13/5/2023).
Sebelumnya, kasus pembunuhan di Kabupaten Subang kembali mencuat usia Tim Ahli Forensik Polri, dr Sumy Hastry Purwanti hadir sebagai narasumber di Podcast Deddy Corbuzier belum lama ini.
Dalam Podcast tersebut, dr Sumy mengaku, sebagai tim ahli foresik Polri, dirinya telah merampungkan tugasnya seperti menyajikan data dan alat bukti telah selesai.
"Tapi saya gemes, padahal menurut saya itu bisa, kan nonton CSI, kita main DNA, Saya ngomong di sini ada biar didengar ya," ungkapnya.
Kemudian, dr Sumy memberikan bocoran terkait sejauh mana progres dari penanganan kasus kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) tersebut.
Ia menyebut, ada tahapan yang tidak dikerjakan oleh tim penyidik setelah dirinya menemukan sejumlah fakta dari indentifikasi DNA. Bahkan, Sumy menemukan adanya DNA dari terduga pelaku yang saat ini belum ada progres penyidikan.
"DNA nya udah mas Deddy, tapi tidak ada yang cocok, kalau tidak ada yang cocok kita cari dari DNA yang saksi-saksi itu, ternyata dari saksi itu tidak ada yang cocok, kita tariklah dari garis keturunan ibu, itu siapa tahu, ada yang cocok tidak, ternyata belum dikerjakan," terangnya.
"Terus saya bilang, saya punya jam kematian lo, jam kematian dia dibunuh, karena memang jelas dia dibunuh, karena saya otopsi, olah TKP, kita di TKP itu sudah ada dua DNA yang kita duga pelaku, yang asing," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait