“Salah satu yang sedang kami pertimbangkan serius. Kader partai tentu membawa coat-tail effect yang kuat baik untuk Golkar dan PAN.” Terangnya.
Gayung pun bersambut. Golkar menyambut baik langkah PAN tersebut. "Terima kasih kepada PAN yang telah memunculkan nama Pak Airlangga Hartarto sebagai capres dan juga Pak Zulhas sebagai cawapresnya," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Kamis (25/5/2023).
Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai duet Airlangga-Zulhas sebagai pasangan capres dan cawapres adalah pilihan yang rasional dan menjanjikan. “Airlangga-Zulhas merupakan pasangan yang sangat realistis dan sudah menggenapi ambang batas presiden 20 persen. Dua partai pengusung Golkar dan PAN dijamin mendapatkan cottail effect di pileg. Terlapas besar kecil cottail effectnya seperti apa,” kata Adi
Dari sisi kinerja, Airlangga-Zulhas juga dianggap klop dan saling melengkapi. “Keduanya telah menunjukkan kerja yang baik di bidang ekonomi dalam pemerintahan,” kata Rektor Paramadina Prof. Didik J Rahbini.
“Tantangan pemerintahan ke depan adalah persoalan ekonomi.” Sambungnya.
KIB merupakan koalisi parpol yang paling awal terbentuk, bahkan disebut-sebut dibackup dan mendapatkan restu Presiden Jokowi. Koalisi ini sudah mengantongi tiket mangajukan pasangan capres-cawapres pada pemilu 2024 mendatang. Sempat digoyang isu keretakan karena PPP menyampaikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo, namun KIB mengaku tetap solid. Tanpa PPP sekalipun, Golkar-PAN sudah memenuhi ambang batas presiden.
Meski tanpa PPP, Golkar-PAN sedianya bisa melenggang mencalonkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024.
Total Gabungan jumlah kursi kedua parpol ini adalah 129 kursi atau 22,43 persen jumlah total kursi di parlemen.Partai Golkar sendiri saat ini memiliki total kursi parlemen 85 atau sebesar 14,78 persen. Sedangkan, PAN memiliki 44 kursi atau 7,65 persen jumlah total kursi di parlemen.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait