BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Penyelenggaraan City Sanitation Summit (CSS) XXI tahun 2023 resmi dibuka. Kegiatan tersebut digelar di Gedong Budaya Soreang (GBS) Kabupaten Bandung, pada Kamis (15/6/2023).
Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengatakan, dirinya mengaku bangga karena terpilih sebagai tuan rumah City Sanitation Summit XXI tahun 2023.
"Kami merasa bersyukur dan bangga mendapat sebuah kehormatan dapat menjadi tuan rumah pelaksanaan City Sanitation Summit ke-21 tahun 2023 ini," ucap Dadang Supriatna dalam sambutannya.
"Mudah mudahan di Kabupaten Bandung ini dapat sama-sama membangun, berkolaborasi, dan berinovasi untuk menghadirkan sanitasi yang lebih baik, sanitasi yang memenuhi persyaratan kesehetan dan juga berkelanjutan," tambahnya.
Dadang mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus berupaya dalam membenahi strategi sanitasi serta terus mendukung terwujudnya layanan sanitasi yang merubah prilaku atau pola hidup masyarakat menyeluruh hingga kepelosok desa.
"Capaian sanitasi Kabupaten Bandung saat ini adalah akses 93,43 persen, air bersih 87,55 persen, dan volume sampah yang terkelola 74,93 persen," ungkapnya.
Disamping itu, Dadang menyebut, jika Kabupaten Bandung juga telah mendapat penghargaan 100 persen (Open Defecation Free) pada tahun 2022 dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Pencapaian tersebut diraih melalu sinergi dan kolaborasi dengan unsur Pentahelix serta penguatan pemerintah desa," ucapnya.
Penyelenggaraan CSS XXI ini mengangkat tema 'Implementasi SSK dan pencapaian akses sanitasi aman' sebagai bukti nyata percepatan sanitasi guna mencapai lingkungan sehat dan layak huni.
"Tema ini sesuai dengan tekad AKKOPSI yaitu turut mendorong upaya pemenuhan target Sustainable Development Goals (SDGS) pada tahun 2030 dan rencana pembangunan jangka menengah nasional atau RPJMN 2020-2024 khususnya dalam meningkatkan akses sanitasi," tuturnya.
Dadang berharap, melalui CSS XXI ini akan muncul ide gagasan dan inovasi-inovasi baru untuk kemajuan pembangunan sanitasi di Kabupaten Bandung dan juga di seluruh daerah di Indonesia.
"Besar harapan kami bahwa inovasi pembangunan sanitasi tersebut mendapat partisipasi dukungan dari pemerintah pusat dan seluruh elemen masyarakat," imbuhnya.
Dadang pun mengajak para peserta CSS XXI untuk berkunjung ke beberapa lokasi yang mendukung peningkatan akses sanitasi di Kabupaten Bandung, yaitu di RSUD Otto Iskandar Di Nata dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Soreang dan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle) atau Rikrik Gemi di Desa Jatisari Kecamatan Kutawaringin.
Bagi Dadang, penyelenggaraan CSS XXI ini merupakan peristiwa bersejarah yang dapat menjadikan momentum untuk meningkatkan kesadaran serta kepedulian seluruh pihak, para pelaku pembangunan sanitasi, pemerintah daerah serta masyarakat untuk memperhatikan pentingnya pembangunan sanitasi di Indonesia.
"Mari bersama kita melakukan langkah nyata dan merumuskan program-program pembangunan yang strategis untuk terus meningkatkan penyediaan sanitasi mandiri berbasis masyarakat, sanitasi yang layak memenuhi persyaratan kesehatan dan bekelanjutan," jelasnya.
Dirinya kembali berharap, setelah berakhirnya agenda CSS XXI ini, para peserta dapat melanjutkan berwisata di Kabupaten Bandung.
"Tentunya untuk menikmati panorama alam dan sejuknya udara pegunungan, fashion unik, aneka kuliner khas yang lezat, serta berbagai hasil UMKM yang cocok menjadi buah tangan," tandasnya.
Untuk diketahui, pembukaan CSS XXI ini turut dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan PMK RI, Ir. Yohanes Baptista Satya Sabanugraha dan Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan (Dirjen PDP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Sugito serta Ketua Umum Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) yang juga Bupati Tangeran,g Ahmed Zaki Iskandar.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait