"Sedangkan elongasi 4⁰ 50’ 18” dan dinilai tidak cukup tinggi. Karena elongasi terendah yang pernah terlihat hilal oleh Tim BMKG sebesar 7,306 derajat," katanya.
Kemudian, fraksi Iluminasi Bulan yaitu 0,18 persen dan dinilai tidak cukup cerlang (kecerlangan bulan teredup yang pernah terlihat hilal oleh Tim BMKG sebesar 0,41 persen). Umur bulan 06 jam 5 menit 19 detik dan dinilai belum cukup umur (umur Bulan termuda yang pernah terlihat hilal oleh Tim BMKG sebesar 13,76 jam).
"Berdasarkan data hasil analisis Rukyat Hilal awal bulan Zulhijah 1444 H pada tanggal 18 Juni 2023 dan keilmuan astronomi, di mana kondisi tinggi hilal pada saat pengamatan di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung sebesar 0⁰ 54’ 30” maka Hilal tidak berpotensi untuk teramati," tuturnya.
Hal itu juga mempertimbangkan kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) tahun 2022 bahwa imkanur rukyat penentuan awal bulan qamariyah tinggi hilal minimal adalah 3º.
Kemudian mempertimbangkan sudut elongasi 6,4º dan juga berdasarkan hasil analisis BMKG yang pernah dilakukan (kriteria hilal terlihat adalah tinggi Hilal sebesar 5,23⁰ dan elongasi sebesar 5,73⁰).
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait