Doa Ridwan Kamil, Indonesia Dipimpin Orang yang Bisa Kerja

Aqeela Zea
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Foto: Istimewa

Kang Emil menjelaskan, sistem demokrasi yang dianut Indonesia menghasilkan setiap masyarakat memilih orang yang disukai, bukan orang yang pintar.

"Untuk disukai, tidak perlu pintar, tapi cukup pencitraan. Makanya bisnis pencitraan menjadi penting karena tiba-tiba yang ingin dipilih disukai. This is complicated game," tuturnya.

Sebaliknya, lanjut Kang Emil, apabila memilih sesuai kapasitas, hal itu dinamakan meritokrasi. Hanya orang-orang terpilih yang nantinya akan memimpin.

"Demokrasi gak begitu. One man one vote. Apakah karena penampilannya, kesukuannya, maaf yah, agamanya, apakah wani pironya last minute, gak ada yang tau," ujarnya.

Oleh karena itu, Kang Emil berharap, masyarakat bisa menyalurkan pilihannya dengan bijak. Melihat dari berbagai sisi siapa yang nanti akan dipilih untuk memimpin Indonesia 5 tahun ke depan.

Editor : Zhafran Pramoedya

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network