"Indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca, termasuk literasi digitalnya. Bahkan menurut hasil algoritma, bahwa orang Indonesia itu paling cerewet di medsos," jelasnya.
Menurutnya, kegiatan Dakwah Camp bisa menjadi bagian solusi untuk meningkatkan kualitas dakwah yang bisa merangkul dan menyentuh hati masyarakat dalam menegakkan amar maruf nahi munkar yang mengarahkan pada keimanan dan ketaqwaan.
"Kenapa yang jelek mudah viral tapi, dakwah bagus kurang viral. Itu butuh strategi yang masif. Oleh karena itu, Dakwah Camp ini diharapkan bisa menjadi kekuatan bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas dakwah," katanya.
Dony pun mengajak kepada seluruh jajaran Persis untuk bersama-sama meningkatkan kompetensinya dalam berdakwah dan tata kelola organisasi mulai beralih ke digitalisasi.
"Mau tidak mau, berdakwah sekarang harus menggunakan digitalisasi pakai youtube atau tiktok. Persis harus lebih lincah, harus berubah dan bisa beradaptasi sehingga menghasilkan strategi dakwah yang efektif dalam menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi saat ini," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait