Nuryamah menilai, perempuan memiliki perananan sangat penting dalam penyelanggaraan Pemilu 2024. Hal itu dibuktikan dengan tidaknya memperhatikan keterwakilan perempuan tapi sudah menyertakan perempuan.
"Rekrutmen Bawaslu itu kita berusaha dengan memperluas pendaftar ketika dalam pendaftaran kemarin itu 60 persen laki-lakinya tidak sesuai atau perempuannya ini dibawah 30 persen maka itu diperpanjang untuk perempuan tidak untuk laki-lakinya, itu adalah komitmen kita di Bawaslu," katanya.
Oleh karena itu, Nuryamah berharap, para kaum perempuan yang mengikuti kegiatan ini bisa mengambil peran penting khususnya dalam menjadi pengawas pertisipatif. Sebab menurutnya, di setiap penyelanggaran pemilu sering kali muncul pelanggaran yang dilakukan oleh peserta pemilu.
"Di setiap tahapan itu ada kerawanan kerawanan yang memang sering dilanggar oleh peserta pemilu. Pun dengan masyarakat itu juga, makanya masyarakat harus cerdas utamanya disini adalah perempuan," ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, para peserta dibekali dengan pendidikan politik salah satunya adalah terkait dengan menolak money politik yang memberikan berita-berita bohong yang dirasa itu bagian daripada kerawanan pemilu.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait