BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Hasil survei Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Network Denny JA menempatkan Prabowo Subianto dan Partai Gerindra unggul di Jawa Barat. Namun, angka tersebut dipastikan tidak akan membuat partai besutan Prabowo ini terlena.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Jabar, Abdul Harris Bobihoe mengatakan, seluruh mesin partai di Jabar tentu menyambut gembira atas capaian tersebut. Namun, elektabilitas tertinggi yang dihasilkan seluruh elemen akan menjadi vitamin buat mesin partai untuk bergerak lebih kencang.
“Sebagai pengurus partai, kami senang mendengar hasil survei tersebut. Karena itu berarti mesin partai bersama para calegnya sudah berjalan on the track. Di samping itu, tentu juga karena kekuatan personal figur capres dari Gerindra, Prabowo Subianto sendiri yang sudah menjadi magnet elektoral di Jabar,” ucap Haris di Bandung, Rabu (4/10/2023).
Haris menyadari, keunggulan capres maupun partai bukan hasil kerja satu dua orang. Tetapi hasil kerja bersama seluruh mesin politik partai.
“Terutama karena Gerindra diuntungkan oleh sosok Prabowo yang memiliki elektabilitas tertinggi dari seluruh calon yang ada,” ungkapnya.
Namun begitu, Harris mengingatkan kepada seluruh kader, khususnya para caleg untuk tidak berpuas diri. Hasil survei tersebut harus menjadi vitamin yang bisa menghasilkan energi kuat untuk bergerak lebih cepat dan bersemangat.
“Vitamin ini akan memberikan energi semangat luar biasa bagi kita semua untuk lebih kers bekerja. Kita antarkan Pak Prabowo menjadi presiden dan Gerindra kembali memenangkan kontestasi pileg di Jabar," tegasnya.
Seperti diketahui, Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah memaparkan temuan survei terbarunya yang memoptret preferensi pemilih warga Jabar terhadap para capres, cawapres, dan partai politik pada Kamis (28/9/2023).
Hasilnya, Prabowo unggul baik dalam simulasi perorangan maupun pasangan. Yaitu, 46,1% (perorangan), dan 43,4% (pasangan dengan Erick Tohir). Sementara Anies 29,3% (perorangan) dan Anies-Muhaimin 25,5% (pasangan). Ganjar 18,4% (perorangan), menjadi 20% saat berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Untuk elektabilitas partai, Gerindra memimpin dengan 18,2%, Golkar 16,8%, PDIP tergusur ke peringkat ketiga dengan 15,7%. Disusul berikutnya, PKS 10,2%, PKB 6,1%, PAN 5,5%, Demokrat 4,8%, Nasdem 3,9%, PPP 2,3% dan Perindo 1,4%. Yang lainnya, Partai Ummat, PSI, PBB dan Garuda masih di bawah 1%.
Terkait hasil survei tersebut, Harris juga mengingatkan, bahwa elektabilitas yang diperolehnya itu adalah saat periode survei dilakukan. Sementara, ke depan masih ada waktu kurang lebih empat bulan. Karena itu, seluruh kader dan para caleg untuk tidak lengah karena potensi dinamika perilaku pemilih masih bisa berubah.
“Intinya, kita harus tetap waspada, dan tetap fokus bekerja dengan selalu dekat kepada rakyat, mendengarkan apa maunya rakyat, dan tentu saja tidak mengecewakan apalagi menyakiti rakyat,” tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait