Produksi Susu Sapi Perah di Pangalengan Bandung Turun 50 Persen Akibat Kemarau

Gin Gin Tigin Ginulur
Sapi perah. (Foto: Ilustrasi/Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Peternak sapi di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung kesulitan mencari pakan rumput hijau akibat kemarau panjang.

Peternak sapi perah rumahan, Wawan Darmawan (35) mengatakan, akibat sulitnya mencari pakan rumput yang segar kini produksi susu pun menurun karena nutrisi sapi perah tak terpenuhi.

"Lagi susah-susahnya ini. Penghasilan susu berkurang, susah rumput. Paling parah memang dalam dua bulan terakhir ini," ucap Wawan di Kecamatan Pangalengan, Kamis (12/10/2023).

Dalam kondisi normal, kata Wawan, satu sapi perah yang baru melahirkan bisa menghasilkan 20 liter susu. Namun saat ini, produksi susu menurun hingga 50 persen.

"Dari enam sapi, tiga yang menghasilkan susu. Dalam satu hari satu sapi bisa menghasilkan 20 liter susu, jadi total 60 liter. Sekarang paling bisa 10 liter susu untuk satu sapi," katanya.

Untuk menyiasati kurangnya pakan ternak hijau, Warga Rancamanyar RT 003/10, Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan itu pun mencampurnya dengan sayuran seperti kol.

"Cari rumput yang bagus sekarang kan susah, daripada sapi tidak makan, kita kasih sayuran seperti kol," ungkapnya.

Lebih lanjut, Wawan mengatakan, sayuran tersebut diambil dari pegunungan saat panen sehingga kondisinya masih segar.

"Sayurannya diambil pas lagi ada panen. Jadi masih segar-segar," ujarnya.

Wawan menambahkan, di daerahnya ada sekitar 20 peternak sapi perah yang mengalami kondisi serupa.

"Ya sama, mereka juga kesulitan mencari pakan ternak," tandasnya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung meningkatkan status darurat kekeringan dari siaga menjadi tanggap darurat di daerah tersebut, mulai 25 September 2023 hingga 14 hari ke depan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Beny Sonjaya mengatakan, keputusan tersebut ditetapkan atas situasi sejumlah kecamatan dan desa yang terdampak kemarau dan El Nino serta mengakibatkan adanya bencana kekeringan dan krisis air bersih.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network