BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemilu 2024 sudah memasuki masa kampanye pemilihan presiden-wakil presiden (pilpres) dan Pemilihan Anggota Legislatif (pileg). Selama masa kampanye, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu menggelar debat capres-cawapres.
Selama proses Pemilu 2024 berlangsung sejak pendaftaran calon hingga debat capres-cawapres, konten negatif dan hoaks marak beredar di media sosial (medsos). Pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi (Kemenkominfo) melakukan pencegahan dengan berbagai langkah, guna mengantisipasi hoaks yang rawan memicu perpecahan di masyarakat.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, hoaks di medsos semakin meningkat menjelang Pemilu 2024. "Meski hoaks ini kerap diperbincangkan masyarakat, namun, tak pernah ada yang mengungkap dari mana dan siapa yang memproduksi kabar bohong tersebut selama ini," kata Direktur Eksekutif IPO, Kamis (28/12/2023).
Dedi Kurnia Syah menyatakan, masifnya penyebaran hoaks saat ini, memaksa semua pihak untuk turut andil menyosialisasikan gerakan antihoaks. "Langkah pemerintah melalui Kemenkominfo bersama Polri patut kita apresiasi. Berbagai langkah pencegahan dilakukan dalam mengantisipasi beredarnya hoaks saat pemilu 2024 di masyarakat," ujar Dedi Kurnia Syah.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait