Masyarakat Diimbau Tak Terpancing Isu Pascadebat Capres-Cawapres, Timses Harus Jaga Kondusivitas

Agus Warsudi
Hoaks menjadi ancaman bagi Pemilu 2024 di Indonesia. (FOTO: ISTIMEWA)

"Termasuk parpol peserta pemilu yang harus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tak mudah percaya dengan isu yang beredar dan didorong membiasakan untuk memverifikasi setiap informasi, " tutur dia.

Dedi Kurnia Syah mengatakan, hoaks yang diproduksi tersebut bertujuan untuk menarik simpati dan memprovokasi masyarakat, terlebih kaum milenial dan generasi zilenial (gen Z). "Sejauh ini tidak ada satu pun parpol di Indonesia yang punya tim riset dan analisis sosial cukup berpengaruh, sehingga mereka kesulitan mempertahankan pemilih tetap. Karena kesulitan itu lah hoaks menjadi bagian dari upaya menarik simpati dan memprovokasi pemilih baru," ucap Dedi Kurnia Syah.

Dedi menilai parpol bukanlah elemen yang bisa menangkal atau mengendalikan hoaks. "Harus ada edukasi dan literasi ke parpol juga soal hoaks ini. lantaran dugaan kuat hoaks politis lebih banyak lahir dari mereka sendiri," ujar dia.

Dedi mengatakan, banyaknya hoaks yang beredar di tahun politik, baik yang mengandung unsur SARA, ujaran kebencian maupun saling menjatuhkan satu sama lain merupakan kondisi kelam perpolitikan di Indonesia.

Editor : Ude D Gunadi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network