"Bisa saja (sesarnya) sudah ada tapi belum teridentifikasi oleh ahli geologi di BMKG," ujarnya.
Disinggung mengenai periodesasi gempa di Sumedang, Ismawan belum dapat memastikannya. Dia menyebut, periodesasi gempa hanya dapat diukur jika sesar yang mengakibatkan gempa sudah diketahui secara pasti.
"Sekitar situ (gempa pernah) tahun 2003 bulan apa pernah ada tapi karena magnitude-nya kecil sehingga tidak terekspos," imbuhnya.
Berbeda dengan Ismawan, Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Irwan Meilano mengaku sepakat dengan rilis resmi dari Badan Geologi yang menamai Sesar Cileunyi-Tanjungsari sebagai penyebab gempa di Sumedang.
"Saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh Badan Geologi, untuk sekarang kita bisa menggunakan nama Sesar Cileunyi-Tanjungsari," ucap Irwan.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait