Sejumlah Ahli Beda Pendapat soal Penyebab Gempa Bumi di Sumedang

Rizal Fadillah
Gempa Sumedang. (Foto: X @infoBMKG)

Irwan mengakui, bahwa diperlukan kajian yang lebih rinci untuk memastikan sesar yang memicu gempa di Sumedang. Kajian yang dilakukan meliputi panjang dan lebar bidang gempa hingga pengulangan gempanya.

"Tim dari ITB ada yang sekarang survei, kita pasang alat jumlahnya lebih dari 20 untuk memastikan bidangnya di mana begitupula BMKG saya yakin melakukan hal yang sama, dan Badan Geologi saya yakin melakukan hal yang sama," terangnya.

Irwan pun menghargai, jika ada ahli yang berbeda pendapat dengan Badan Geologi. Menurutnya, yang terpenting harus dilakukan oleh para ahli sekarang bukanlah mempersoalkan nama sesar tapi meneliti karakteristik dari sesar yang menyebabkan gempa.

"Kalau masalah nama silahkan dinamakan apapun, tapi kami lebih fokus sumber gempa kemarin tuh bagaimana sih karakteristiknya, panjang bidang, kemudian lebar, bergesernya berapa, dan lain-lain, itu yang menurut kami lebih fokus," katanya.

Sebelumnya, rentetan gempa mengguncang wilayah Sumedang. Gempa pertama terjadi pada Minggu (31/12/2023) dengan kekuatan 4,1 Magnitudo. Lalu, gempa kembali terjadi dengan kekuatan 3,4 Magnitudo dan disusul dengan kekuatan 4,8 Magnitudo.

Gempa susulan kembali terjadi di Sumedang pada Senin (1/1/2024) dengan kekuatan 4,4 Magnitudo serta kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa berada 4 kilometer sebelah Utara Kabupaten Sumedang.

Editor : Rizal Fadillah

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network