Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum juga telah melakukan upaya penanggulangan sementara. Terutama menangani tanggul Cigede yang jebol. "Pada prinsipnya, Kabupaten Bandung dengan luas wilayah 174.000 hektare dan berpenduduk 3,3 juta jiwa, sehingga sangat padat. Setiap musim hujan, debit air sangat tinggi. Air datang dari selatan, Cisanti, dan utara. Titik kumpulnya (air) di Dayeukolot," kata Bupati Bandung.
Kondisi ini, ujar Dadang Supriatna, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan langkah-langkah ikhtiar untuk mengatasi bencana banjir tahunan yang melanda Kabupaten Bandung. Salah satunya, membangun embung penampung air di Andi, Kecamatan Baleendah.
"Kami juga kembali menyampaikan usulan membangun enam danau ke Dirjen PUTR di wilayah Tegalluar. Yang terhormat Kang Tubagus Ace, tolong dibantu. Tegalluar itu daerah saya. Kalau Rancaekek-Cicalengka itu banjir, wilayah Tegalluar itu kakeueum (terendam)," ujar Dadang Supriatna.
Di Kabupaten Bandung, tutur Bupati, terdapat tiga kecamatan yang sampai saat ini masih rawan bencana banjir. Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang. "Setelah pembuatan danau atau embung di Andir dan Curug Jompong, banjir paling lama 3 hari. Sebelumnya, bisa selama 2 minggu lebih," tutur Bupati.
Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Erwin Djatniko mengatakan, Kodam III Siliwangi hadir untuk membantu mengatasi kesulitan yang dialami masyarakat. Sebab, TNI berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
"Salah satunya penanggulangan bencana. Diminta atau tidak diminta, prajurit Kodam Siliwangi akan hadir membantu rakyat. Kami siapkan dapur lapangan untuk menyediakan 510 bungkus makanan bagi pengungsi," kata Pangdam Siliwangi.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait