Kepala desa menyampaikan bencana itu telah 5 tahun terakhir kembali terjadi. Salah satu penyebabnya, beberapa dataran tinggi di Kertasari, sudah kembali ditanami oleh tanaman yang tidak memiliki akar kuat. Sehingga, sedimentasi kembali terjadi.
"Ketika saya datang ke Dayeuhkolot, Ciparay, Bojongsoang, Tegalluar, banyak yang terkena banjir. Sabtu saya keliling, ternyata infrastruktur untuk penanganan banjir belum tuntas. Folder-folder air yang telah dibangun belum mampu menampung saat debit air tinggi," ujar Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu.
Kang Ace meminta segera susun desain untuk membangun folder-folder air baru atau embung, termasuk yang paling penting mengaktivasi kembali program Kodam III Siliwangi, Citarum Harum, normalisasi DAS Citarum. Terutama dataran-dataran tinggi di hulu jangan ditanami tanaman lunak agar tidak terjadi sidementasi.
"Penanganan bencana banjir Kabupaten Bandung tidak bisa ditangani secara parsial, harus komprehensif. Dari hulu, aliran sungai, hingga mendasain agar genangan air tidak terlalu lama,"
Seusai Rakor Kepala BNPB didampingi Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Erwin Djatniko, Bupati Bandung Dadang Supriatna, dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tubagus Ace Hasan Syadzily meninjau lokasi tanggul jebol dan tempat pengungsian di Pasigaran, Kecamatan Dayeuhkolot. Dalam kunjungan itu, Kepala BNPB membagikan bantuan sembako kepada korban banjir.
Editor : Ude D Gunadi
Artikel Terkait