BANDUNG BARAT,Inews Bandungraya.Id - Pemilu Serentak 2024 telah selesai digelar dan sedang memasuki tahapan rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Kendati begitu, sejumlah aduan kecurangan muncul dan dilaporkan ke penyelenggara Pemilu di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Contohnya seperti yang mencuat di Daerah Pemilihan (Dapil) 4 KBB, tepatnya di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Cihampelas. Kemudian muncul juga laporan dugaan kecurangan soal money politic di Dapil 2 KBB yang mencakup Kecamatan Cipatat, Cikalongwetan, dan Cipeundeuy.
Adanya laporan kecurangan oleh para kandidat calon legislatif (Caleg) yang muncul ke permukaan dan jadi perhatian masyarakat KBB, mendapatkan apresiasi dari tokoh pendiri KBB. Sebab banyak isu yang beredar di masyarakat terkait praktik-praktik kotor dalam pesta demokrasi lima tahunan ini.
"Saya mengapresiasi upaya sejumlah Caleg yang mencari keadilan melalui Bawaslu dan KPU. Itu adalah langkah prosedural yang memang harus ditempuh ketika ada dugaan kecurangan di lapangan," kata Tokoh Pendiri KBB, Asep Suhardi saat ditemui di Padalarang, Rabu (28/2/2024).
Kendati begitu, dirinya meminta para Caleg yang mencari keadilan agar tidak berharap terlalu banyak. Pasalnya selama ini aduan pelanggaran yang dilayangkan para caleg ke Bawaslu umumnya tidak selesai sesuai dengan harapan.
Menurutnya, penyelesaian laporan dugaan kecurangan oleh Bawaslu atau KPU biasanya keputusannya hanya dengan pemungutan suara ulang (PSU) di TPS yang dianggap bermasalah. Bahkan terkadang banyak laporan soal penggelembungan suara atau money politic yang tidak selesai perkaranya dengan berbagai alasan.
“Ingat ekspektasinya jangan terlalu tinggi, sesuai keinginan. Sebab tidak ada yang menjamin bahwa penyelenggaranya juga jujur dan bersih,” ucap pria yang akrab disapa Asep Ado ini.
Dirinya justru mempertanyakan apakah Ketua KPU KBB berani berjanji melakukan tugasnya secara professional. Pasalnya pria yang dikenal tegas ini juga ragu, jika Ketua KPU KBB telah mengerjakan pekerjaanya secara professional dan transparan.
“Jika merasa apa yang sudah dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah, saya minta Ketua KPU KBB, Ripqi, buka-bukaan, berikan statement di media bahwa telah bekerja profesional. Itu untuk menjaga marwah dan kepercayaan publik kepada KPU KBB," tegasnya.
Sementara itu Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI), KNPI KBB, LIli Supriatna meminta, Bawaslu dan KPU KBB bekerja secara profesional, objektif, dan tegak lurus. Dirinya mendorong ketegasan Bawaslu ketika terjadi pelanggaran Pemilu, selesaikan hingga tuntas untuk menghilangkan persepsi negatif.
"Masyarakat KBB tentunya berharap kepada lembaga penyelenggara Pemilu dan pengawas di dalamnya, agar menjalankan tugasnya secara on the track, dan menindaklanjuti semua dugaan laporan pelanggaran yang masuk," timpalnya. (*)
Editor : Rizki Maulana
Artikel Terkait