Ada beberapa catatan yang harus dijadikan dasar pertimbangan pihak satuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan study tour diantaranya, Kegiatan study tour harus masuk dalam agenda/program satuan pendidikan yang disosialisasikan jauh-jauh hari dengan komite dan orang tua peserta didik,Aktualisasi Program melalui kinerja komite yang transparan dan terintegrasi secara kolaboratif dengan kinerja sekolah.
Program studi tour dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan kota/kabupaten,Kegiatan study tour secara nyata memiliki tujuan jelas dan terpaut serta terintegrasi dengan program pembelajaran,Memilih lokasi kegiatan studi tour yang memiliki relevansi kuat dengan pembelajaran tersebut serta mempertimbangkan lokasi yang terjangkau artinya tidak perlu harus jauh apabila ada pilihan tempat yang dekat dan berimbas pada efisiensi biaya.
Bangun nilai-nilai subsidi silang agar kegiatan studi tour dapat diikuti oleh semua peserta didik dari berbagai kalangan dan kemampuan finansial yang berbeda,Pandai-pandai memilih Perusahaan Organda yang memiliki jejak kinerja pelayanan yang baik,Pastikan PO yang dipilih memiliki armada yang mumpuni dalam usia kendaraan masih muda dan senantiasa pastikan kendaraan yang dipakai memiliki lulus Uji KIR kendaraan,Jangan terlalu terobsesi dengan cashback atau bonus karena sejatinya semakin murah jasa yang ditawarkan maka akan semakin banyak pula fasilitas yang berkurang.
Perkuat Tupoksi dari para pendamping kegiatan sampai ke ruang pengawasan peserta study tour sehingga bisa meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan, Sampaikan laporan pelaksanaan kegiatan per-termin waktu tertentu kepada orang tua peserta didik agar tercipta kondisi psikologi yang nyaman, Siapkan informasi nomor-nomor penting di Area dan wilayah yang dikunjunginya dan hal ini bisa dicari dari kanal media sosial.
“Dengan persiapan yang matang dan kerja kolaborasi yang baik maka kegiatan study tour akan benar-benar mencapai tujuan sesuai harapan,” tandas Rahmat. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait