BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Berita tentang kecelakaan rem blong bus yang ditumpangi dan mengakibatkan korban jiwa 11 peserta didik dari SMK Lingga Kencana Kota Depok menjadi perbincangan hangat di jagat maya.
Kejadian ini mengundang inisiatif Pj.Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin untuk mengeluarkan surat edaran yang mengatur tentang pelaksanaan study tour.
Kejadian yang menimpa Peserta Study Tour dari SMK tersebut idealnya harus membawa banyak pihak untuk mengevaluasi kinerjanya, baik pihak satuan pendidikan sebagai pengguna jasa layanan (user) , Perusahaan Organda (PO) sebagai penyedia layanan, Event Organiser (EO) sebagai pihak ketiga pengelola kegiatan, Dinas Perhubungan sebagai regulator pengawasan kelaikan moda transportasi dan dinas terkait yang berhubungan dengan infrastruktur jalan.
Peristiwa tersebut menarik perhatian Guru pada Dinas Pendidikan Kota Bandung, Rahmat Suprihat, S.Pd menurutnya,Study tour, karya wisata atau outing class merupakan kata yang berbeda namun memiliki makna yang sama. Ketiga kata tersebut memiliki pengertian tentang sebuah agenda kegiatan / proses pembelajaran peserta didik yang dilaksanakan di luar sekolah.
“Dengan diadakannya kegiatan karya wisata, study tour atau outing class setiap lembaga pendidikan ataupun yang sejenisnya memiliki dasar pertimbangan dan tujuan yang hampir sama karena sejatinya dalam kegiatan pembelajaran di luar kelas ada nilai-nilai yang ingin digali oleh penyelenggara dalam rangka meningkatkan kapasitas serta kompetensi dari peserta yang mengikuti kegiatan tersebut,” kata Rahmat, Selasa (15/5/2024).
Dalam kegiatan outing class study tour atau karya wisata ada beberapa manfaat yang langsung atau tidak langsung dapat menstimulasi sebuah pemikiran para peserta terhadap konteks dunia nyata.
Karena berbagai macam materi yang didapatkan si ruangan pembelajaran oleh peserta didik termasuk yang mengikuti kegiatan outing class atau study tour tentu akan sangat memiliki perbedaan yang signifikan dengan keadaan di dunia nyata.
Oleh karena itu dengan dilaksanakannya kegiatan study tour maka peserta didik akan dapat memiliki kesimpulan yang memiliki relevansi antara materi pembelajaran yang diperolehnya dengan dunia nyata.
Dengan study tour para peserta didik dapat meng komparasikan realitas teoritis dengan dunia nyata dan hal itu diapresiasi secara langsung oleh peserta selama kegiatan tersebut.
Ada banyak nilai positif dari kegiatan studi tour diantaranya, kegiatan study tour memberikan pengalaman baru yang tidak didapatkan dari penggalian pembelajaran di ruang kelas,Mendapatkan sumber pembelajaran langsung dan menarik,Pembelajaran lebih menyenangkan dan diharapkan dapat mendorong minat belajar,Meningkatkan kecakapan intelegensi, sosial dan emosional selama peserta didik berapa di lingkungan baru yang mungkin secara culture berbeda dengan lingkungan asal.
Bagaimana Seharusnya melaksanakan Studi Tour ?
Ada beberapa catatan yang harus dijadikan dasar pertimbangan pihak satuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan study tour diantaranya, Kegiatan study tour harus masuk dalam agenda/program satuan pendidikan yang disosialisasikan jauh-jauh hari dengan komite dan orang tua peserta didik,Aktualisasi Program melalui kinerja komite yang transparan dan terintegrasi secara kolaboratif dengan kinerja sekolah.
Program studi tour dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan kota/kabupaten,Kegiatan study tour secara nyata memiliki tujuan jelas dan terpaut serta terintegrasi dengan program pembelajaran,Memilih lokasi kegiatan studi tour yang memiliki relevansi kuat dengan pembelajaran tersebut serta mempertimbangkan lokasi yang terjangkau artinya tidak perlu harus jauh apabila ada pilihan tempat yang dekat dan berimbas pada efisiensi biaya.
Bangun nilai-nilai subsidi silang agar kegiatan studi tour dapat diikuti oleh semua peserta didik dari berbagai kalangan dan kemampuan finansial yang berbeda,Pandai-pandai memilih Perusahaan Organda yang memiliki jejak kinerja pelayanan yang baik,Pastikan PO yang dipilih memiliki armada yang mumpuni dalam usia kendaraan masih muda dan senantiasa pastikan kendaraan yang dipakai memiliki lulus Uji KIR kendaraan,Jangan terlalu terobsesi dengan cashback atau bonus karena sejatinya semakin murah jasa yang ditawarkan maka akan semakin banyak pula fasilitas yang berkurang.
Perkuat Tupoksi dari para pendamping kegiatan sampai ke ruang pengawasan peserta study tour sehingga bisa meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan, Sampaikan laporan pelaksanaan kegiatan per-termin waktu tertentu kepada orang tua peserta didik agar tercipta kondisi psikologi yang nyaman, Siapkan informasi nomor-nomor penting di Area dan wilayah yang dikunjunginya dan hal ini bisa dicari dari kanal media sosial.
“Dengan persiapan yang matang dan kerja kolaborasi yang baik maka kegiatan study tour akan benar-benar mencapai tujuan sesuai harapan,” tandas Rahmat. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait