CIMAHI,iNews BandungRaya.id - Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) melakukan pengambilan sumpah dan janji profesi apoteker baru kepada sebanyak 163 mahasiswa.
Acara itu digelar dalam Sidang Terbuka Senat Fakultas Farmasi Unjani dalam rangka Pengambilan Sumpah/Janji Profesi Apoteker Baru Angkatan XXXV, di Harris Hotel & Conventions Festival Citylink Bandung, Selasa (14/5/2024).
UKMPPAI yang dilaksanakan pada periode Maret 2024 lalu meluluskan 163 orang mahasiswa dengan IPK tertinggi 4,00, IPK terendah 3,48 dan IPK rata-rata 3,78. Serta sebanyak 92 mahasiswa dengan pujian (cumlaude), 69 mahasiswa sangat memuaskan, dan 2 mahasiswa memuaskan.
Rektor Unjani Prof Hikmahanto Juwana mengaku bangga kepada semua lulusan. Apresiasi yang tinggi juga disampaikan kepada Dita Puspita Sari S.Farm., lulusan Apoteker Baru Fakultas Farmasi Unjani yang meraih nilai tertinggi CBT (computer base test).
Putri dari Dedi Mulyadi dan Dian Suryandari asal Bandung Jawa Barat itu juga menempati peringkat 2 CBT Nasional pada Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Apoteker Indonesia (UKMPPAI) yang dilaksanakan pada 10 Maret 2024 lalu.
Lebih lanjut Hikmahanto berpesan kepada para lulusan agar senantiasa menjaga sumpah apoteker yang telah diucapkan dengan melakukan, tugas dan pekerjaan sebagai apoteker dengan sebaik-baiknya.
"Jangan khianati sumpah yang telah diucapkan di depan Tuhan Yang Maha Kuasa, di depan para orang tua dan kerabat, karena kita tidak ingin, sumpah yang telah diucapkan tadi hanya dianggap formalitas belaka," ucap Rektor.
Selain itu Rektor juga berharap agar para lulusan Apoteker Unjani bisa menjaga dan membawa nama besar Universitas Jenderal Achmad Yani dimanapun nanti berada. Sehingga kehadirannya benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Wakil Dekan 1 Fakuiltas Farmasi Unjani Dr. Soraya Riyanti, S.Si., M.Si, dalam pidatonya mengatakan untuk IPK tertinggi diraih Siti Nafisah Amani, S,Farm., asal Kota Cimahi Jawa Barat, dan Indo Esse, S.Farm., yang berasal dari Kupang NTT., menjadi peraih nilai OSCE (Objective Structured Clinical Examination) tertinggi.
Sedangkan kutipan naskah pidato yang disampaikan oleh Prof. apt. Nasrul Wathoni, M.Si., Ph.D. yang mewakili Ketua KIFI, Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M.Si., yang berhalangan hadir, menerangkan, sejak diberlakukannya UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan yang disahkan tanggal 8 Agustus 2023, melahirkan berbagai perubahan dalam pelaksanaan Uji Kompetensi bagi kelulusan seorang Apoteker di Indonesia.
Sejalan dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini khusunya dalam bidang kesehatan, tentunya penatalaksanaan kompetensi lulusan juga harus dapat menyesuaikan.
Kini organisasi profesi yang eksis melaksakan Uji Kompetensi Apoteker Indonesia adalah Kolegium Ilmu Farmasi Indonesia (KIFI), yang dibentuk oleh organisasi profesi sebelumnya yakni IAI.
Pengembangan karir apoteker Indonesia yang diampu oleh KIFI tetap dilaksanakan bersama-sama dengan perguruan tnggi dan juga tim pengembangan profesi apoteker yang saat ini dilaksanakan oleh IAI.
KIFI melaksanakan uji kompetensi bekerja sama dengan perguruan tinggi farmasi sesuai kewenangannya sebagaimana amanat Undang Undang Nomor 17 Tahun 2023.
Pada kesempatan tersebut Nasrul juga menyampaikan bahwa, pada saat ini KIFI Bersama IAI sedang berproses pada pembukaan Program Studi Apoteker Spesialis di beberapa perguruan finggi farmasi, seperti Universitas Padjajaran, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Airlangga.
Adapun beberapa Program Studi Apoteker Spesialis yang akan dibuka antara lain: Spesialis Onkologi, Spesialis Nuklir, Spesialias Interna, Spesialis Neonatus dan Anak, juga Spesialis Critical Care.
"Mohon doa dan dukungan untuk kelancaran proses pembukaan Program Studi Apoteker Spesialis tersebut," ucapnya.
Nasrul menambahkan bahwa KIFI juga sudah mengikuti revolusi teknologi 4.0 dalam hal terkait pengembangan profesi apoteker yaitu melalui situs web: https://kifi.or.id. Dimana pada website tersebut sertifikat kompetensi dapat diunduh langsung oleh lulusan menggunakan akun masing-masing yang sudah teregister.
Juga informasi terkait pengembangan profesi, pengembangan karir, advance practice semua dapat dilihat melalui website tersebut.
Semoga dengan adanya website ini dapat menambah layanan dari kolegium untuk sejawat apoteker dan perguruan tinggi farmasi dalam rangka kolaborasi menghasilkan tenaga profesi apoteker yang kompeten.
Serta menunjang peningkatan mutu pelayanan kefarmasian yang merupakan bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional. (*)
Editor : Rizki Maulana
Artikel Terkait